Karangbale, Desa Tanpa Sumur di Brebes yang Selalu Kekurangan Air

Karangbale, Desa Tanpa Sumur di Brebes yang Selalu Kekurangan Air

Imam Suripto - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2019 15:49 WIB
Droping air bersih di Desa Karangbale, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. -- Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes - Karangbale, sebuah desa di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, merupakan desa yang mengalami krisis air bersih. Tidak seperti desa lain, rumah warga di Desa Karangbale ini tidak ada yang memiliki sumur. Sehingga segala keperluan mandi cuci dan masak hanya mengandalkan bantuan air bersih.

Desa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sekitar 2.276 KK sejak lama memang tidak memiliki sumur. Bukan karena warga tidak mau membuat sumur, namun daerah tersebut memang tidak memiliki sumber air.

"Memang di sini tidak tersedia sumber air. Sudah banyak warga yang pernah membuat sumur tapi tidak keluar air. Bahkan beberapa tahun lalu, ada yang ngebor sumur hingga kedalaman 120 meter keluarnya lumpur kuning," ujar Kadus I Desa Karangbale, Sulaiman, Sabtu (31/8/2019).
Disebutkan Sulaiman, sumber air satu-satunya berada di perbatasan desa tepatnya di Dusun Karangbale Timur. Itu pun kondisi airnya sudah menyusut dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulaiman menambahkan, kebutuhan air warga biasanya mengandalkan air hujan. Air hujan ini ditampung dalam bak untuk dipakai semua keperluan sehari hari dari mulai minum, masak, mandi dan lain-lainnya.

Namun saat musim kemarau seperti ini, air menjadi barang langka. Warga mau tidak mau harus mengeluarkan ongkos untuk membeli air. Setiap tangki ukuran 500 liter, harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu atau ukuran jeriken dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 2.000 tiap jeriken.

"Kalau tidak ada bantuan terpaksa beli. Ada yang beli satu tangki Rp 50 ribu atau eceran pakai jeriken," kata salah satu warga, Wasiroh (53).

Kebutuhan air untuk keperluan harian cukup lumayan banyak. Bantuan air yang diterima warga hanya untuk satu hari. Mengingat air yang mereka terima dipakai untuk semua keperluan termasuk mandi dan cuci.

"Tidak hanya untuk minum dan masak. Air bantuan ini ya dipakai untuk nyuci dan mandi. Soalnya di sini sama sekali tidak ada air," tutur Wasiroh.

Kebutuhan air harian untuk semua aktivitas jumlahnya bervariasi tergantung jumlah keluarga. Untuk keluarga dengan jumlah 4 sampai 6 orang, sehari-harinya butuh 5 jeriken ukuran 30 liter. Mereka harus irit dalam menggunakan air yang ada.
Kasi Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Dasirin, di sela kegiatan droping air bersih di Desa Karangbale menjelaskan, droping air untuk Desa Karangbale tergolong cukup sering. Selain dari BPBD, desa ini sering mendapat bantuan dari pihak lain, termasuk PMI. Bahkan beberapa hari lalu, Polres Brebes, memberikan bantuan di desa tersebut.

"Karena memang kondisinya tidak ada sumber air sehingga berapapun banyak bantuan air selalu kekurangan," ujar Dasirin.

BPBD memetakan ada 41 desa di 14 kecamatan di Brebes yang terdampak musim kemarau. Warga di daerah tersebut sejak awal Juli 2019 lalu mengalami kekurangan air bersih.

Namun droping air bersih ini terkendala minimnya armada angkutan truk tangki. Akibatnya banyak desa yang belum mendapatkan air. Hingga akhir Agustus ini, bantuan air baru menjangkau di 27 desa di delapan kecamatan. Itu sudah termasuk bantuan dari PMI, Polres Brebes, Pramuka dan lainnya.

"Kami hanya punya satu armada truk tangki. Setiap hari droping dua kali kadang satu kali tergantung jaraknya. Jadi baru bisa menjangkau 27 desa di delapan kecamatan," kata Dasirin.

Dijelaskan Dasirin, masih banyak desa yang terkena dampak kekeringan dan belum mendapatkan bantuan. Mengingat dalam sehari BPBD hanya mampu melakukan droping maksimal dua kali.

"Kalau jarak lokasi dekat bisa sampai dua kali. Tapi kau jauh paling sehari sekali," terangnya.

Sementara, jumlah bantuan air yang sudah tersalurkan baik dari BPBD maupun pihak lain hingga akhir Agustus ini mencapai 533.500 liter. BPBD berharap, pihak pihak lain ikut peduli dalam membantu mengatasi kekurangan air bersih.

Tonton video Tak Pernah Kering, Sumur Tangkolo Dipercaya Sembuhkan Anak Nakal:

[Gambas:Video 20detik]

(skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads