Awalnya suami dari wanita itu yang belakangan diketahui bernama Sopiandi mengatakan bila istrinya terpeleset dan terkena benda tajam. Namun polisi mencium ada yang tidak beres dari peristiwa itu.
Polisi bergerak cepat dengan meminta keterangan Sopiandi. Di awal pemeriksaan Sopiandi belum mengakui perbuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Keterangan Sopiandi) kita sinkronkan dengan tempat kejadian perkara," kata Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu pada Rabu, 27 Agustus malam.
Dari pemeriksaan awal, kondisi wanita yang bernama Siti Rodiah mengalami luka di bagian perut, kaki, dan tangannya. Namun saat itu polisi belum memastikan luka yang dialami Rodiah adalah luka tusuk karena masih harus mengecek hasil autopsi RS Polri.
Melalui serangkaian proses penyelidikan, pihak kepolisian menyimpulkan peristiwa itu bukanlah seperti yang disampaikan suami Rodiah. Malah Sopiandi yang rupanya membunuh Rodiah. Apa alasannya?
Polisi menjerat Sopiandi sebagai tersangka karena telah tega membunuh istrinya sendiri. AKP Erick mengatakan tindakan Sopiandi dipicu cemburu.
"Pelaku itu marah karena istri tulis statusnya sebagai janda di FB padahal mereka statusnya suami-istri," kata AKP Erick.
Rupanya Sopiandi selama 1 bulan terakhir bertengkar dengan Rodiah. Sopiandi mengaku diusir dari rumahnya.
"Sebenarnya antara pelaku dan korban ini sudah terlibat cekcok rumah tangga selama satu bulan lebih, jadi pelaku ini sempat diusir dari rumah. Akhirnya dia mengungsi ke rumah orang tuanya di Lampung," ujar AKP Erick.
Dalam 'pengungsian' itu Sopiandi memantau status Facebook istrinya. Suatu ketika dia mendapati istrinya membuat status di Facebook sebagai 'janda' yang membuatnya kesal. Sopiandi pun memutuskan pulang ke rumah kontrakannya di Jalan Pilar Baru, Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
"Korban sempat mem-posting beberapa komentar yang menurut pelaku itu ditujukan kepada dirinya, seperti ada tulisan 'lebih baik sendiri' dan sebagainya. Inilah yang membuat pelaku kembali ke rumah untuk mengklarifikasi yang dilakukan oleh korban," ujar AKP Erick.
Gelap mata membuat Sopiandi bertindak sembrono. Polisi menduga Sopiandi meminum minuman keras untuk menebalkan nyali.
Ketika kembali ke rumah untuk menemui istrinya, Sopiandi sengaja memabukkan diri dan mencuri pisau dari warung di dekat kediamannya. Sopiandi lalu pulang dan mengajak Rodiah berhubungan badan tetapi mendapatkan penolakan.
Di saat yang bersamaan, ada pesan masuk di telepon seluler Rodiah. Hal ini membuat Sopiandi curiga bila istrinya berselingkuh.
![]() |
"Pas saya mau baca, HP (handphone/ponsel)-nya direbut, pesannya dihapus. Pas saya tanya 'kenapa dihapus', 'bukan urusan kamu', katanya. 'Kenapa? Kan saya suami kamu', dia bilang 'bukan urusan kamu'. Akhirnya saya kalap, langsung saya tusuk," ujar Sopiandi.
Setelah membunuh istrinya, Sopiandi mencoba membuat alibi dengan mengantarkannya ke Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat. Setelah itu, ia berusaha melarikan diri, tapi dapat ditangkap jajaran Polsek Kebon Jeruk tak jauh dari rumah sakit. Ia pun kini menyesal telah membunuh istrinya.
"Saya menyesal," ujar Sopiandi.
Halaman 2 dari 3