"Sebenarnya antara pelaku dan korban ini sudah terlibat cekcok rumah tangga selama satu bulan lebih, jadi pelaku ini sempat diusir dari rumah. Akhirnya dia mengungsi ke rumah orang tuanya di Lampung," ujar Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu di kantornya, Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat, Jumat (30/8/2019).
Sebulan berlalu, Sopiandi pun memutuskan pulang ke rumah kontrakannya di Jalan Pilar Baru, Kedoya Selatan, Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan selama sebulan terakhir ia melihat status istrinya di media sosial yang kerap membuatnya kesal, terutama terkait status pernikahan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama perjalanan pelaku sempat minum minuman keras jenis anggur merah sehingga pelaku dalam keadaan mabuk pada saat melakukan perbuatannya. Sebelum sampai di rumah, pelaku sempat mengambil sebuah pisau di warung yang menjual ayam bakar, tanpa sepengetahuan pemilik warung, kemudian diselipkan di tubuh pelaku. Jadi memang pelaku sudah ada rencana untuk membunuh korban," ujar Erick.
Setelah sampai di rumah, Sopiandi sempat mengajak istrinya berhubungan badan, namun ditolak. Tak lama kemudian, ada pesan masuk ke ponsel Siti sehingga Sopiandi mengira dugaannya benar bahwa istrinya berselingkuh.
"Justru detik-detik jelang pembunuhan, di handphone istrinya ada pesan masuk. Karena sifat suaminya yang posesif, pelaku sudah berpikir aneh-aneh, bahwa penolakan ini terpicu karena korban selingkuh. Dengan kecemburuan itu, pelaku langsung kalap, langsung menusuk korban," ujar Erick.
Halaman 2 dari 2