"Jadi kesimpulannya korban mati lemas," ujar Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana di kantornya Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (30/8/2019).
Eka menjelaskan, korban diduga membakar sebuah kain yang ada di dalam mobil. Setelah asap mengebul, korban menghirupnya hingga mati lemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang buat mati itu bukan luka bakarnya, tapi asapnya itu, makanya di kerongkongan (korban) ada jelaga, di organ-organnya kan merah-merah," lanjutnya.
Sebelumnya, diduga Halomoan tewas karena bunuh diri. Sebab, Halomoan diketahui mengidap penyakit keras.
"Dari pemeriksaan para saksi dan autopsi yang kita laksanakan sementara membuat kesimpulan bahwasannya korban atas nama HP (inisial korban) ini meninggal karena bunuh diri, kenapa? Di sekitar mobil, setelah kita buka mobil tersebut, ternyata ada botol yang berisi bensin sekitar 600 ml, (di dalam) botol plastik. Kemudian ada korek api bekas digunakan korban," tuturnya.
Halomoan ditemukan di Jalan Terusan Topas Kompleks Perumahan Pesona Metropolitan RT 10 RW 02, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pukul 11.20 WIB, Kamis (29/8). Mulanya, warga bernama Jaja (90) menaruh curiga pada mobil yang terparkir di samping Masjid Al-Tauhid sejak Rabu (28/8) malam.
Kemudian, saksi memberi tahu polisi soal kondisi korban yang mencurigakan. Polisi tiba di lokasi dan mengecek mobil tersebut. Setelah pintu mobil dibuka paksa, polisi mendapati kondisi korban dalam kondisi tewas terbakar.
Berikut ini hasil autopsi RS Polri Kramatjati:
- Kerongkongan dan tenggorokan terdapat jelaga warna hitam
- Tenggorokan terbakar akibat menghirup asap panas
- Gasnya masuk pembuluh darah sehingga warna merah terang semua organ
- Otot-otot berwarna merah terang
- Sebab kematian keracunan sisa pembakaran yang tidak sempurna (karbon monoksida) sehingga mengakibatkan mati lemas.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini