Ahmad Basarah Ungkap Tantangan MPR Periode Selanjutnya

Ahmad Basarah Ungkap Tantangan MPR Periode Selanjutnya

Nurcholis Ma'arif - detikNews
Jumat, 30 Agu 2019 11:12 WIB
Foto: MPR
Jakarta - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berharap MPR periode 2019-2024 yang akan datang benar-benar dapat berfungsi lebih maksimal lagi dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Khususnya, di tengah arus globalisasi yang semakin deras membawa berbagai macam arus perubahan dan kepentingan negara-negara asing.

"Sebagai bangsa yang merupakan bagian negara-negara bangsa di dunia, Indonesia tidak mungkin mengucilkan diri dari pergaulan internasional. Namun dalam pergaulan internasionalnya itu, Indonesia tidak boleh larut apalagi terperdaya oleh berbagai macam kepentingan negara-negara lain yang berusaha menancapkan kepentingan negaranya di Indonesia," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal tersebut disampaikan Basarah dalam peringatan HUT ke-74 MPR RI di Jakarta pada Kamis, (29/8). Menurut Basarah, sejak awal terbentuknya negara Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 dahulu, para pendiri bangsa telah mewariskan dasar dan ideologi negara yang diberi nama Pancasila sebagai suatu ideologi yang dinamis.

Ia mengutip kata-kata Bung Karno yang menyebut Pancasila sebagai ideologi yang dinamis untuk membedakan Pancasila dengan ideologi tertutup seperti komunisme maupun ideologi terbuka seperti liberalisme.

Menurutnya, sebagai ideologi dinamis, Pancasila memiliki kelenturan untuk selalu dapat mengikuti perubahan zamannya, akan tetapi dasar falsafahnya harus bersifat tetap menurut maksud para pendiri bangsa atau pembentuk Pancasila.

Pancasila salah satunya berfungsi sebagai meja statis yang menjadi dasar pijakan bangsa dan menjadi leitstar dynamic atau bintang penuntun yang mengarahkan ke mana bangsa Indonesia harus mencapai cita-cita dan tujuannya.


Lanjut Basarah, nilai-nilai Pancasila itu masih bersifat prinsip-prinsip dasar atau falsafah dasar. Sementara UUD NRI 1945 sebagai hukum dasar yang masih bersifat norma-norma indikatif atau menegaskan dan bersifat optatif atau ideal.

"Oleh karena itu diperlukan panduan dasar (guiding principle) yang bersifat menjabarkan nilai-nilai Pancasila dan norma dasar dalam UUD NRI 1945. Hal ini berpengaruh dalam kebijakan dasar pembangunan nasional melalui hadirnya konsep Haluan Negara dan Haluan Pembangunan Nasional yang menjadi pegangan setiap pelaksanan pembangunan nasional dan juga daerah," jelas Basarah.

Lebih lanjut Basarah menjelaskan di sinilah letak pentingnya bangsa Indonesia kembali memliki konsep Haluan Pembangunan Nasional yang memberikan arahan dasar yang mengikat. Bukan hanya pihak eksekutif, baik pusat maupun daerah, tetapi juga lembaga-lembaga negara lainnya agar mereka semua berada dalam satu persepsi dan frekuensi yang sama dalam melaksanakan dan mencapai tujuan pembangunan nasional.

Basarah juga mengatakan panduan pembangunan nasional tersebut sangat penting agar di tengah derasnya arus globalisasi yang sarat dengan berbagai kepentingan asing ini tidak menyeret bangsa Indonesia menjadi obyek pembangunan bagi kepentingan asing belaka.

Namun mampu menjadikan negara Indonesia yang berdaulat secara politik dengan pembangunan ekonomi yang mengutamakan kekuatan bangsa sendiri. Kemudian dengan tetap menjaga kepribadian Indonesia yang berpijak pada kebudayaan bangsa sendiri.

"Mudah-mudahan MPR yang akan datang benar-benar dapat menginsafi pentingnya lembaga dengan kewenangan tertinggi ini dapat menghadirkan kembali Haluan Negara dan Haluan Pembangunan Nasional melalui amandemen terbatas UUD NRI 1945. Dirgahayu ke-74 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagai Rumah Permusyawaratan dan Kebangsaan Indonesia," pungkas Basarah.




Tonton video 10 Kursi Pimpinan MPR, Untuk Apa?:

[Gambas:Video 20detik]

(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads