Pernyataan 'Sriwijaya Kerajaan Fiktif' disampaikan oleh seorang yang dikenal sebagai budayawan ini, dalam suatu dialog melalui video yang dipublikasikan pada 23 Agustus 2019, di channel YouTube 'Macan Idealis'.
Kemudian video pernyataan Sriwijaya Kerajaan fiktif tersebut menjadi viral di media sosial. Video itu sendiri sudah ditonton lebih dari 349 ribu kali. Dalam video tersebut, Ridwan terlihat menjawab pertanyaan Vasco Ruseimy sebagai pewawancara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ayah Lima Anak
Ridwan Saidi lahir di Jakarta pada 2 Juli 1942. Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya.
Ridwan menikah dengan seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat, bernama Yahma Wisnani, pada tahun 1977. Mereka dikaruniai lima orang anak, antara lain Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.
2. Aktif di Organisasi
Ridwan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, pada tahun 1976. Selama menjadi mahasiswa, Ridwan muda aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta menjadi Ketua Umum PBHMI periode 1974-1976.
Sebelum itu, Ridwan juga pernah kuliah di Universitas Padjadjaran, Fakultas Publisistik, pada tahun 1962. Namun ia tidak sampai menamatkannya.
3. Mantan Anggota DPR
Ridwan pernah menjadi anggota DPR dari PPP pada tahun 1977. Selepas menjabat anggota DPR pada tahun 1987, dia tidak aktif lagi dalam dunia perpolitikan nasional. Ia memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi.
Dia memilih terjun kembali di dunia politik pada tahun 1995-2003. Dengan mendirikan Partai Masyumi Baru (PMB), sekaligus menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Masyumi Baru, pada saat itu.
4. Buku
Ridwan Saidi juga telah banyak menulis buku, di antaranya adalah:
1. Golkar Pasca Pemilu 1992.
2. Anak Betawi Diburu Intel Yahudi, 1996.
3. Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya, 1997.
4. Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945, 2006.
5. Status Piagam Jakarta: Tinjauan Hukum dan Sejarah, 2009.
6. Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi, 2015.
7. Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa, 2015.
8. Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis, 2016.
9. Si Manalagi: Narasi Epos Betawi, 2016.
10. Facta Documenta Jakarta, 2016.
11. Sejarah Tangerang Selatan, 2016.
12. Kampungku Kemayoran, 2017.
13. Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia, 2017.
14. Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah, 2018.
15. Rekonstruksi Sejarah Indonesia, 2018.
(nwy/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini