Dalam wawancara dan uji publik, Roby Arya-- Asisten pada Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet-- ditanya anggota Pansel Diani Sadia Wati mengenai informasi personal terkait kemampuan manajerial untuk mengelola hubungan pimpinan dan pegawai.
"Ada informasi bapak temperamental, bagaimana bapak mengelola ini (manajerial) kalau dengan sikap yang tidak serasi?" tanya Diani, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas pertanyaan ini, Roby Arya menepisnya. Roby menegaskan dirinya seorang penyabar.
"Mungkin saya malah sabar ya. Dapat informasi dari mana (temperamental)? Silakan tanya saja ke staf saya," kata Roby.
Mendengar jawaban ini, Yenti berusaha menenangkan. "Cukup, cukup," katanya.
Tapi Roby tetap melanjutkan jawabannya. "Dulu isunya saya orang istana, sekarang saya isunya orang HTI. Waduh," lanjutnya.
Yenti lagi-lagi berupaya 'menengahi'. Yenti meminta capim Roby Arya bersabar.
"Cukup, cukup, sekarang sabar," katanya
Anggota Pansel Diani dalam wawancara menanyakan Roby mengenai program pencegahan korupsi skala nasional. Diani juga menanyakan kompetensi manajerial yang harus dimiliki pimpinan KPK.
"Bagaimana bapak melakukan perubahan-perubahan terkait meningkatkan hubungan antara pimpinan dengan internal KPK?" tanya Diani.
Roby menyebut kemampuan komunikasi menjadi kunci dalam hubungan internal. Roby berjanji akan aktif 'menyapa' para pegawai KPK bila terpilih menjadi pimpinan KPK.
"Ya itu kemampuan komunikasi, saya akan berkeliling, bekerja baik, walking arounds. Jadi sistem akan diubah dengan komunikasi yang lebih baik," katanya.
Simak Video "Rekam Jejak Capim KPK Banyak yang Buruk"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini