"Kalau kita mau betul-betul berubah, KPK harus tetap dipimpin orang betul-betul integritas," kata Saut dalam diskusi di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katakanlah kita dapat kucing kurap. Tapi kalau kucing kurap bisa menangkap tikus nggak masalah, tapi kan kucing kurap lebih sering garuk-garuknya daripada nangkap tikusnya. Maksud saya gini, percayalah bahwa checks and balances di KPK sangat tinggi," kata Saut.
"Kalau dia masuk sini, si kucing kurap itu lalu mau coba-coba, ya paling kita kena kurap-kurapnya. Maksudnya seperti wadah pegawai, teman penyidik, saya mau mereka harus tetap bisa berlaku seperti apa yang berlaku selama ini," imbuhnya.
Dia mengingatkan pansel memilih orang yang bukan hanya baik, tapi juga melihat dari latar belakangnya, seperti tidak berhubungan dengan siapa pun. Menurutnya, pimpinan KPK ini ibarat panglima yang akan perang. Perang yang dimaksud Saut adalah perang terkait Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
"Ini medan perangnya, medan perangnya seperti apa? Karena kita mencari 5 panglima perang yang harus secara bersama kolektif kolegial, medan perangnya itu di antaranya indeks persepsi korupsi yang 38 itu," jelasnya. (zap/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini