"Saya kira kalau dilihat peta di Kaltim, memang dua kabupaten itu menempati posisi yang menengah ke bawah dari segi kriminalitas," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Suryana di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kalau PPU. Kalau PPU itu kan memang boleh dikatakan kabupaten pecahan dari Kabupaten Paser, jadi relatif sedikit untuk angka kriminalitas maupun kegiatan permasalahan sosial," ujarnya.
Dia menyebut Polda Kaltim belum melakukan persiapan khusus terkait pengamanan persiapan ibu kota baru. Ade mengatakan potensi kriminalitas yang rendah bisa jadi merupakan salah satu pertimbangan pemerintah memilih lokasi tersebut untuk ibu kota baru.
"Saya kira presiden salah satu pertimbangannya itu untuk menentukan di sana," ucapnya.
Pengumuman rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur ini diumumkan Presiden Jokowi pada Senin (26/8). Lokasi ibu kota baru itu sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanaegara Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini