Deputi Executive Vice Presiden PT KAI Daop 2 Bandung Hendra Wahyono mengatakan, perusakan itu adalah pelemparan batu ke gerbong kereta dan menyimpan paku di rel kereta. Perilaku tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api.
"Perusakan yang paling banyak itu pelemparan batu. Katanya iseng, tapi efeknya membahayakan sekali," ujar Hendra di Stasiun Karangpucung, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hendra, pelaku pelemparan batu mayoritas adalah anak kecil. Bahkan pihaknya sempat menangkap pelaku yang masih di bawah umur usia SMP di daerah Stasiun Bumiwaluya, Kabupaten Garut.
"Karena masih di bawah umur, pelaku akhirnya dibebaskan, diselesaikan dengan kekeluargaan. Pelaku membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan mengganti kaca jendela kereta api yang pecah," ucap Hendra.
Sedangkan perusakan kereta dengan memasang paku di rel kereta api banyak ditemukan saat bulan puasa. Paku yang tergilas roda kereta bisa menempel dan menimbulkan kerusakan pada roda sehingga tidak bulat lagi.
"Dampaknya jika paku tergilas roda dan nempel, roda bisa penjol. Itu juga berbahaya," katanya.
Hendra meminta semua masyarakat menjaga keberadaan kereta api. Jangan ada lagi pelemparan batu dan perbuatan iseng memasang paku di rel karena dapat mengganggu perjalanan kereta api bahkan membahayakan keselamatan penumpang.
Simak juga video Intip Progres Pabrik Kereta Terbesar ASEAN di Banyuwangi:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini