Pernyataan tersebut disampaikan Megawati usai berkunjung ke The Garden of Morning Calm di daerah Gapyeong-gun, Provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan, Selasa (27/8/2019). Dia kagum taman pribadi seluas 3 hektare ini dibangun oleh profesor Sang-Kyung Han. Dia berharap di Indonesia juga makin banyak dibuka taman atau kebun raya.
"Memang, satu hobi saya pada tanaman dan saya sebetulnya selalu bercita-cita, harusnya bagaimana di pemerintah pun harusnya berpikir seperti itu. Kita kan hanya punya tadinya kan kebun raya itu empat. Lalu, ketika saya mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia, saya selalu meng-increase daerah. Sekarang dimulai pembelian tanahnya oleh daerah lalu mulai diproses sudah jadi itu sekitar 32 tambahannya," kata Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, lanjut Megawati, dirinya belakangan makin merasa khawatir dengan dampak global warming. Kini tiap musim panas, di berbagai wilayah dunia makin marak kebakaran hutan. Menurut dia, ini persoalan besar yang harus ditangani dengan serius.
"Serius ini nggak bisa jangka pendek, harus jangka panjang. Itu sebenarnya diatasi dengan baik. Yang dilakukan sekarang itu kalau menurut saya kan hanya jangka pendek. Musim panas ada titik api, maka kita berupaya menghentikan titik api itu," ujarnya.
Megawati kemudian memuji keindahan The Garden of Morning Calm, sebuah lembah yang memiliki koleksi lebih dari 5 ribu jenis tanaman dan pepohonan yang diapit pegunungan hijau. Megawati menyebut ada banyak keuntungan jika kebun dan taman diperbanyak di Indonesia. Selain indah, kebun dan taman berguna bagi ilmu pengetahuan untuk jutaan anak Indonesia. Sebagai contoh, Megawati menyebut The Garden of Morning Calm ini rata-rata dikunjungi hingga 1 juta orang per tahun.
"Jadi itu suatu yang berarti terutama bagi keluarga, anak-anak kita, dididik cinta alam," ujar Megawati.
Megawati menambahkan, generasi Indonesia perlu dididik terus untuk mencintai lingkungan dan memiliki pemahaman yang luas tentang aneka jenis tananam. Misalnya saja, dia melanjutkan, ada pohon yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah kebakaran hutan. Menurutnya ada jenis tanaman yang bila sekitarnya terbakar, maka pohon itu akan membantu proses pemadaman api.
Dari ribuan jenis pohon lokal, salah satu yang tahan terhadap amukan api adalah pohon laban. Tanaman keras asli Indonesia ini bisa bertahan setelah terbakar. Tanaman ini direkomendasikan sebagai tanaman sekat bakar untuk menghambat kebakaran hutan semakin meluas dan mengurangi kerugian akibat kebakaran hutan.
"Nah itu kan seharusnya dipelajari. Dan ketika di lapangan, ya kita tanam. Paling tidak sebagai pembatas, kita bisa mengetahui arah angin dan sebagainya, yang bisa mengurangi kebakaran itu," ujar Megawati.
Tonton Video Melihat Kerusakan Amazon Akibat Kebakaran Hutan:
(hri/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini