"Informasinya besok akan ada rapat di Kecamatan Cibinong, terkait tindak lanjut sampah di perairan Kalibaru itu. Waktunya belum dikasih tahu. Dalam rapat itu akan dibahas semua, baik penanganan sampah, waktu dilakukannya, peminjaman alat, dan lain-lain. Kita hanya menunggu saja kita dari kecamatan. UPT hanya melaksanakan tugas sesuai dengan hasil akhir rapat," Kepala UPT Pengelolaan Sampah 1 Cibinong Usep Supriatna, ketika ditemui di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (27/8/2019).
Usep menjelaskan, waktu pembersihan sampah di perairan Kalibaru akan lebih cepat bila memakai alat berat (ekskavator). Bila memakai ekskavator, waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah di perairan ini hanya 5-6 jam saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai alat, belum tahu. Menunggu aja kita dari kecamatan. Peminjaman alat kan bukan kewenangan UPT tapi kecamatan. Di rapat besok, akan dibahas semua, baik pengerjaan, alat yang dipinjam, dan lain-lain. UPT hanya melaksanakan tugas sesuai dengan hasil akhir rapat," ujarnya.
Usep menuturkan pihaknya hanya menjalankan arahan dari kecamatan saja mengenai alat berat itu. Kata Usep, dibutuhkan eskavator besar untuk membersihkan tumpukan sampah di Kalibaru.
"Belalai ekskavator itu ada nggak yang nembus ke situ, yang belalai kira-kira 50 meter. Itu sepertinya memerlukan ekskavator yang besar. Kalau dipakai, mungkin separuh jalan raya keambil," ucapnya.
Jika alat berat tak bisa dipinjam dan terpaksa dilakukan manual, maka pembersihan pulau sampah itu membutuhkan waktu 6 minggu. "Perkiraan, tidak terlalu banyak sampah itu. Bisa dicicil. Seminggu sekali tiap Jumat dilakukan pembersihan," tuturnya.
"Perkiraan 6 minggu selesai," imbuhnya.
Dia menjelaskan pembersihan sampah di perairan Kalibaru tidak bisa dilakukan setiap hari. Sebab, petugas yang ada juga membersihkan sampah di wilayah lain.
"Kasihan juga petugas, banyak beling (pecahan kaca) di sana (perairan Kalibaru). Kalau tiap hari, kan hari kerja. Kita mengurus wilayah lain untuk pembersihan," lanjut dia.
Sebelumnya, pantauan detikcom di lokasi, Selasa (20/8/2019), tumpukan sampah tersebar di sepanjang perairan hingga sejauh 40 meter. Tumpukan sampah hampir menutupi sebagian permukaan air.
Menurut keterangan seorang pedagang di sekitar lokasi, Khusnul (21), sampah di perairan Kalibaru itu sudah menumpuk sejak tahun lalu. Ia menyebut sampah kian hari kian menggunung.
"Saya sudah jualan di sini satu tahunan. Sejak pertama kali jualan di di sini, sampah sudah ada dan lama-lama semakin banyak," kata Khusnul.
Mayat Korban Pembunuhan Ditemukan di Dalam Mobil Terbakar:
(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini