"Saya yakin tidak kalau dari sisi jumlah karena kontribusi kemacetan terbesar itu kegiatan transportasi rumah tangga. Yang ke dua adalah kegiatan transportasi keluarga. Maaf. Bisnis tetap di Jakarta, keluarga tetap di Jakarta," kata Anies saat ditanya apakah pemindahan ibu kota membuat polusi di Jakarta berkurang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (27/8/2018).
Menurut Anies, pemerintah pusat hanya menyumbang sebagian kecil kemacetan. "Pemerintah itu kontribusi kemacetannya itu sangat kecil sekali. Jadi kalau dilihat dari sisi itu (polusi di Jakarta) tetap. Kami harus memperbaiki transportasi umum supaya rumah tangga dan dunia usaha gunakan transportasi umum," ujar Anies.
Anies menegaskan pemerintah pusat akan tetap mendukung pembangunan di Jakarta. Beberapa proyek transportasi masih akan tetap dikerjakan, dan beberapa proyek lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jokowi mengatakan meski ibu kota dipindah, namun Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan.
"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan jadi pusat bisnis, perdagangan, jasa berskala regional dan global," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).
Jokowi menambahkan usulan dari Pemprov DKI tentang rancangan anggaran untuk pembangunan infrastruktur hingga 2030 sebesar Rp 571 triliun juga tetap dilakukan. "Rencana DKI Jakarta lakukan urban yang dianggarkan Rp 570 triliun tetap dijalankan," katanya.
Tonton video BPTJ Kampanye 'Jalan Hijau', Ajak Warga Gunakan Transportasi Umum:
(aan/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini