Ikut hadir pada acara tersebut, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Dyastasita WB, dan Kepala Biro Umum Heri Herawan. Pada kesempatan itu Sesjen MPR menyerahkan Miniatur Gedung kura kura sebagai kenang-kenangan kepada Mangindaan.
Dalam acara yang berlangsung di GPIB Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta itu, Mangindaan mengatakan 46 tahun perjalanan pernikahannya adalah bukti besarnya anugerah yang diberikan Tuhan pada keluarganya. Selama 46 tahun hidup bersama Adeline Martine Tumbuan, kata Mangindaan, teramat banyak campur tangan dan pertolongan Tuhan. Sampai-sampai dirinya tak kuasa menghitungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Mangindaan menilai tugas sebagai pimpinan MPR bersifat kolektif kolegial sehingga pelaksanaan dan pertanggungjawabannya bersama-sama dengan pimpinan lain. Sebagai menteri atau gubernur misalnya, dia harus merancang dan mengerjakan program yang direncanakan.
Karena itu, Mangindaan berharap pimpinan MPR yang akan datang bisa meninggalkan ego partainya masing-masing. Selain itu juga mengutamakan musyawarah mufakat, seperti yang sudah dijalankan selama ini.
Sementara itu, saat dimintai komentarnya terkait 46 tahun pernikahan E. E. Mangindaan, Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono menyampaikan sanjungan yang tinggi.
Menurut Ma'ruf, keberhasilan mempertahankan rumah tangga selama 46 tahun bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Untuk selalu menumbuhkan rasa saling percaya, saling jaga dan menghormati di antara anggota keluarga. Sehingga keluarga itu dinaungi kebahagiaan atau dalam istilah agama Islam dikenal sebagai keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah.
"Sebagai pimpinan MPR, manajemen kepemimpinan Pak Mangindaan tak perlu diragukan. Beliau memiliki pengalaman panjang, dari berbagai jabatan yang pernah diembannya," kata Ma'ruf. (akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini