"PPP minta Sekretariat Jenderal DPR RI agar pembuatan PIN anggota DPR, baik anggota yang baru terpilih maupun anggota lama yang kembali terpilih, untuk tidak perlu berbahan emas, cukup dengan kuningan atau logam lain yang diberi warna keemasan. Yang penting produk Pinnya bagus dan rapi," kata Arsul Sani kepada wartawan, Minggu (25/8/2019).
Arsul menyebut dirinya selama ini tidak memakai pin emas DPR yang diberikan pada periode 2014-2019. Dia memilih mengenakan pin 'KW'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup pin 'KW' aja, lebih berharga dipanggil 'Mas Arsul' daripada pakai pin emas tapi dipanggil 'Om Arsul'," katanya.
Suara penolakan pin emas DPR pertama kali dilontarkan politikus Partai Gerindra yang terpilih sebagai anggota legislatif periode 2019-2024, Habiburokhman. Anggota DPR F-PDIP petahana Masinton Pasaribu kemudian menyatakan tidak akan mengambil pin emas untuk Dewan dan menyarankan koleganya berbuat serupa.
"Saya sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 sudah menerima sepasang lencana emas berlogo garuda dari DPR RI dan MPR RI. Maka, untuk pelantikan anggota DPR dan MPR RI untuk periode 2019-2024 nanti, saya akan menggunakan pin atau lencana DPR dan MPR RI yang lama. Meskipun nanti akan ada pemberian lencana yang baru, saya tidak akan menerimanya," kata Masinton. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini