"Tidak ada seorang pun yang bebas dari sebuah kesalahan. Dr Zakir Naik sudah minta maaf. Saya sendiri banyak melakukan sebuah kesalahan dan berlapang dada bila ditegur. Tidak perlu nak mendabik dada & mengeruhkan keadaan lagi. Let's move on. The country needs healing!" kata Syed Saddiq, Sabtu (2/8/2019).
Syed Saddiq menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitter resminya @SyedSaddiq. Dia juga menyertakan foto pertemuan dirinya dengan Zakir Naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, Syed Saddiq terlihat berbincang dalam 'forum' meja makan. Keduanya juga saling melempar tawa.
Syed Saddiq kemudian bicara soal negaranya yang berbangsa dan beragama. Dia mengatakan kesatuan Malaysia tercermin dari kekuatan warganya.
"Malaysia merupakan negara yang berbangsa & agama. Moderation over extremism. Kesatuan kita adalah kekuatan kita. Setiap bangsa, ada sumbangannya yang tersendiri. Mereka merupakan rakyat Malaysia, sama seperti saya. Unity in diversity. Stronger, together, forever," cuit Syed Saddiq.
Tidak ada seorang pun yang bebas dari melakukan kesilapan. Dr Zakir Naik sudah minta maaf. Saya sendiri banyak kali lakukan kesilapan dan kena berlapang dada bila ditegur.
β Syed Saddiq (@SyedSaddiq) August 24, 2019
Tidak perlu nak mendabik dada & mengeruhkan keadaan lagi. Let's move on. The country needs healing!
(1/2) pic.twitter.com/eTBBDDDORg
Sebelumnya, sejumlah menteri Malaysia menyerukan deportasi Zakir, termasuk Syed Saddiq. Seruan untuk mendeportasi Zakir Naik ke India mencuat di Malaysia beberapa waktu terakhir, usai komentarnya dalam dialog keagamaan di Kelantan pada awal Agustus menuai kontroversi.
Saat itu, Zakir Naik menyinggung soal loyalitas warga Hindu di Malaysia pada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Zakir menuai kecaman berbagai pihak terkait komentarnya yang membandingkan warga Hindu di Malaysia dengan warga muslim di India. Dia mengatakan bahwa warga Hindu di Malaysia menikmati lebih dari 100 persen hak-hak dibandingkan warga muslim di India.
Dia juga menyebut bahwa warga Hindu di Malaysia lebih loyal kepada PM India Narendra Modi daripada PM Mahathir. Tak hanya itu, Zakir Naik itu juga mencetuskan pengusiran warga etnis China yang disebutnya sebagai 'tamu lama' di Malaysia. Hal ini diungkapkan saat merespons seruan deportasi dirinya.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohmad sudah angkat bicara terkait polemik di negaranya itu. Seperti dilansir New Straits Times dan Free Malaysia Today, Jumat (23/8/2019), PM Mahathir menegaskan sikap pemerintahannya masih sama dengan sebelumnya, yakni tidak akan mendeportasi Zakir Naik ke negara asalnya.
"Untuk saat ini, tidak ada perubahan (pada sikap saya)," ucap PM Mahathir saat ditanya apakah dirinya masih berpegang pada sikapnya untuk tidak memulangkan Zakir Naik ke India.
Zakir Naik sendiri sudah meminta maaf kepada publik Malaysia. Ulama asal India itu menegaskan bahwa dirinya bukan seorang rasis.
"Meskipun saya telah mengklarifikasi diri saya sendiri, saya merasa saya berhutang maaf kepada semua orang yang merasakan sakit karena kesalahpahaman ini. Saya tidak ingin satupun dari Anda untuk menyimpan sakit hati terhadap saya," ucap Zakir Naik dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Selasa (20/8). (idn/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini