Kebakaran kapal yang terjadi pada Kamis (22/8/2019) malam itu diketahui oleh beberapa saksi. Mereka mengaku sempat melihat titik kepulan asap keluar dari lantai bawah tempat parkir motor dan truk.
"Setahu saya api itu muncul dari bawah. Ada beberapa ABK kapal yang geraknya kurang cepat. Ambil selang dan mencoba padamkan api. Tapi terlambat api susah besar," ujar Sujiman, penumpang selamat asal Kediri, kepada detikcom.
Dirinya mengetahui api membesar di dek bawah, lokasi truk dan motor di parkir. Tak hanya api, asap tebal dari kebakaran tersebut membuat pandangan tak jelas. Banyak penumpang yang juga mengaku tak bisa bernapas terkena asap tersebut.
"Kita lari ke bawah ternyata api sudah besar. Dari lantai bawah kemungkinan lantai truk yang taruh mobil. Kita akhirnya naik ke atas. Setelah naik mau turun lagi asap wes gak mampu (sudah tidak mampu) kita akhirnya kita terjun di laut," tambahnya.
Lantaran ABK kapal tak mampu memadamkan api, para penumpang kemudian mengambil jaket pelampung dan naik sekoci. Dirinya mengaku terapung di lautan selama 4 jam lebih dan kemudian diselamatkan oleh para nelayan.
"Kita wes tidak mikir barang yang penting saya dan istri selamat api sudah besar, instruksinya hanya kumpul di atas. Tapi setelah saya turun (terapung di laut) hampir empat jam enggak ada reaksinya gimana. Kalau tidak ada nelayan mungkin kita innalillahi di tengah laut. Yang nurunin ya bareng-bareng, empat jam di sekoci terapung di laut baru ditolong nelayan," pungkasnya.
Ratusan korban selamat KM Santika Nusantara yang terbakar di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep, sebanyak 161 penumpang. Penumpang yang selamat diangkut KM Putera Tunggal 8, melalui Pelabuhan Kalianget. Mereka langsung mendapatkan perawatan medis karena sebagian mengalami luka-luka.
Kapal Terbakar di Perairan Konawe, 7 Orang Tewas:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini