"Siapapun dan apapun latarbelakangnya, yang penting capim KPK itu adalah penegak hukum atau yang selama ini menggeluti bidang hukum. Karena itu, baik polri, jaksa, hakim dan advokat berpeluang lolos sebagai capim KPK," kata anggota Komisi III, Nasir Djamil kepada wartawan, Jumat (23/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting berintegritas dan memiliki independensi yang kuat. Pansel capim KPK harus diberi kesempatan untuk menunjukkan integritas dan independensinya," ujarnya.
Politikus PKS itu pun menyarankan agar masyarakat ikut membantu proses seleksi tersebut, terutama mengenai sosok-sosok capim KPK yang lolos seleksi. Sehingga, kata Nasir, Pansel Capim KPK bisa mengetahui rekam jejak para peserta untuk memilih yang terbaik.
"Karena itu masyarakat perlu mengimbangi kerja Pansel dengan memberikan data yang akurat terkait sosok capim KPK yang kelak akan dikirim ke presiden dan DPR. Data yang akurat dan valid itu sangat dibutuhkan. Jika data itu akurat dan valid, maka DPR bisa menggugurkan calon yang jejak rekamnya buruk saat fit dan propper test nanti. Bahkan presiden pun bisa menolak sosok capim KPK yang dikirim kepadanya jika jejak rekamnya bermasalah berat," tutur Nasir.
Sebelumnya, pansel mengumumkan 20 nama yang lolos tes profile assessment. Berdasarkan latar belakang profesi, yang lolos di antaranya akademis atau dosen 3 orang, advokat 1 orang, jaksa 3 orang, pensiunan jaksa 1 orang, hakim 1 orang, anggota Polri 4 orang, auditor 1 orang, komisioner dan pegawai KPK 2 orang, PNS 2 orang, karyawan BUMN 1 orang, dan 1 orang penasihat menteri. (mae/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini