"Perlu duduk bersama, mencari titik temu. Saya yakin bahwa muslim atau agama apapun selalu bisa bertemu. Jadi duduklah bersama, bertemu saling maaf memaafkan, saling meminta maaf," katanya di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih baik duduk bersama, dengan bijaksana. Itu pertemuan antar pihak-pihak yang berselisih itu hindari dahulu deh kepolisian," ujar dia.
Quraish melanjutkan, dirinya tak ingin menanggapi pihak-pihak yang membandingkan kasus UAS dengan perkara yang pernah menimpa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, kasus keduanya tak perlu dikaitkan.
"Mau dibandingkan tidak semua dapat dibandingkan. Ada faktor-faktor yang tidak menyertainya di sini, menyertainya di sana. Biarlah yang sudah-sudah ya sudahlah. Ahok sudah legowo. Iya kan," katanya.
Dia berharap tak ada kasus serupa yang bisa menyinggung agama. "Jangan sampai terulang hal yang sama. Ucapan itu terserah dari masing-masing. Dari saya saya anggap berlebihan," kata Quraish.
Tonton Video Ceramah UAS Soal Salib, Sahrul Gunawan: Kenapa Harus Jadi Rame Sih? (idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini