Anwar Ibrahim Sarankan Rencana Aksi Anti-Zakir Naik Dibatalkan

Anwar Ibrahim Sarankan Rencana Aksi Anti-Zakir Naik Dibatalkan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 23 Agu 2019 19:07 WIB
Anwar Ibrahim (dok. detikcom/Ari Saputra)
Kuala Lumpur - Politikus terkemuka Malaysia, Anwar Ibrahim, menyarankan agar aksi memprotes Zakir Naik yang akan digelar Sabtu (24/8) besok sebaiknya dibatalkan. Anwar menegaskan tidak lagi dibutuhkan aksi semacam itu.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, Malay Mail, Jumat (23/8/2019), Anwar yang merupakan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang kini berkuasa di Malaysia ini, menjelaskan bahwa aksi massa 'Say No To Zakir Naik, Equal Rights to Indians & Others Races' tidak perlu digelar karena Zakir Naik telah dilarang bicara di seluruh Malaysia dan dalam platform apapun, termasuk media sosial.

Anwar memperingatkan bahwa menggelar aksi massa semacam itu hanya akan meningkatkan ketegangan di tengah masyarakat dan bisa memicu 'banyak reaksi'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zakir Naik telah dilarang bicara di seluruh wilayah negara ini oleh kepolisian dan untuk menggelar aksi protes ini saat situasi sudah mereda hanya akan memanaskan suasana dan memicu banyak reaksi," imbau Anwar dalam pernyataan terbaru.


"Saya juga menyarankan agar orang-orang tidak terpengaruh untuk bergabung dalam aksi ini demi memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selalu terjaga," tegasnya.

Rencananya aksi massa itu akan digelar di Brickfields, Kuala Lumpur, pada Sabtu (24/8) siang pukul 14.00 waktu setempat. Kepolisian Malaysia sebelumnya mengimbau warga untuk tidak ikut aksi tersebut, karena pemberitahuan yang diajukan tidak lengkap dan tidak memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Diketahui bahwa Zakir Naik memancing kemarahan publik Malaysia dengan komentar kontroversialnya soal warga etnis China dan warga minoritas Hindu yang disampaikan dalam sebuah dialog keagamaan di Kelantan, beberapa waktu lalu.

Saat itu Zakir Naik mempertanyakan loyalitas warga Hindu di Malaysia. Dia juga menyebut warga etnis China di Malaysia sebagai 'tamu lama' yang harus pulang ke negara asal mereka terlebih dulu, saat mengomentari seruan deportasi yang menghujaninya.


Menyusul polemik yang dipicu komentar kontroversial itu, lebih dari 100 laporan soal Zakir Naik diajukan publik ke polisi Malaysia. Zakir Naik pun diselidiki polisi atas dugaan melanggar Pasal 504 UU Pidana Malaysia, yang mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat memprovokasi untuk merusak perdamaian.

Tak hanya itu, otoritas Malaysia juga melarang pendakwah asal India ini menyampaikan pidato dan ceramah, juga melarangnya berbicara di semua platform termasuk media sosial, hingga penyelidikan kepolisian atas dirinya selesai. Awal pekan ini, Zakir Naik telah meminta maaf atas kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh komentar-komentarnya, namun dia tetap menegaskan komentarnya dikutip secara keliru dan diambil keluar konteks serta direkayasa pihak-pihak tertentu.




Tonton Video Ulama Zakir Naik Minta Maaf atas Pernyataan Memicu Polemik:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads