Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Imam pendukung Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Saat ditangkap, polisi juga menemukan kertas bergambar lambang ISIS di tas Imam.
"Nah ini ditangani oleh Densus 88. Densus sudah membawa ke Jakarta. Mengenai jaringannya, Kapolri sudah menyebutkan kemarin. Saya tidak mungkin masuk ke arah sana," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (21/8/2019).
Tak hanya itu, Barung menambahkan pihaknya juga telah memeriksa istri Imam. Hasilnya, Imam diketahui telah tiga tahun belajar tentang JAD secara otodidak.
"Yang kita periksa itu istrinya. Istrinya memang sudah mengetahui terhadap apa itu suaminya sudah tiga tahun mengikuti kegiatan belajar otodidak diimplementasikan melakukan amaliyah itu di Polsek dikarenakan ideologi yang dianutnya," papar Barung.
Sementara itu, Barung mengatakan pihaknya telah memulangkan istri Imam. Sedangkan untuk anak-anaknya, memang sejak awal tidak dilibatkan dalam pemeriksaan.
"Sudah dikembalikan sama anaknya, anaknya itu kan umur balita, ada yang 5 tahun, ada yang 8 tahun. Anak-anaknya tidak boleh karena ada undang-undang perlindungan anak. Yang kedua dia tidak tahu apa-apa terhadap apa yang terjadi," pungkasnya.
Tonton Video Kapolri: Penyerang Polsek Wonokromo Terpapar Radikal dari Internet:
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini