Tim terdiri tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad masing-masing Muhammad Mas'ud, Sita Halimatus Sa'diyah, dan Bonie Pamungkas ini melaksanakan penelitian selama delapan bulan.
"Biasanya di industri ada proses pengepresan untuk mengambil minyak, hasilnya si tandannya udah berbentuk serat. Kami bersihkan tandan kosong dari kotoran, kita rendam dengan zat kimia. Lalu nantinya menghasilkan dua jenis kain, tenun dan non-woven," tutur Mas'ud, selaku ketua tim, saat dihubungi melalui sambungan telepon, (20/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia berharap inovasi ini dapat memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan sawit. "Soalnya kebanyakan kebun sawit punya konflik dengan masyarakatnya. Siapa tahu kalau masyarakatnya diberdayakan, konflik itu tidak terjadi, karena masyarakat merasa diperhatikan," tutur mahasiswa angkatan 2014 tersebut.
Pengelolaan Limbah Sawit di Indonesia
Dosen pembimbing tim Unpad, Ahmad Thoriq menjelaskan, berkaitan industri kelapa sawit di Indonesia, terdapat dua jenis pengelolaan limbah. Pertama, jenis pabrik sawit continuous system. Menurut dia, dalam sistem tersebut, limbah diolah untuk dijadikan pupuk kompos.
Ia menilai sistem tersebut memakan biaya yang besar. "Yang continuous, tandan kosong kelapa sawit, buah sawitnya dipanaskan, diperontokkan, lalu di-press. Nanti keluar sudah bentuk serabut, lalu nanti dimasukkan ke truk-nya, dibawa ke pengolahan kompos. Pengolahan kompos itu butuh lahan luas lima hektare, pakai alat berat. Investasinya cukup mahal itu," tutur Ahmad.
![]() |
"Lama pembusukannya karena kan dia masih bongkahan besar, ada minyaknya, seringkali itu jadi sarang tikus. Tikusnya makan buah sawit yang baru matang, karena dimakan itu produktivitas kebun sawitnya turun," ujar Ahmad yang pernah bekerja di industri kelapa sawit.
Ahmad berharap ke depannya hasil dari penelitian tim Unpad yang mengolah limbah sawit menjadi kain tenun ini terus dikembangkan lebih lanjut. "Tidak sampai di sini saja, tapi bisa dimanfaatkan, terutama daerah yang mempunyai budaya tenun," kata Ahmad. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini