"Kami melakukan upaya preventif ya, pasca yang di Wonokromo. Meningkatkan kewaspadaan," kata Kasubbag Humas Polresta Pasuruan, AKP Endy Purwanto, Selasa (20/8/2019).
Peningkatan kewaspadaan dilakukan dengan melakukan penguatan penjagaan markas. Personel pengamanan mapolres ditambah dan dipasang barrier.
Semua orang yang masuk ke mapolres juga diperiksa dengan ketat. Bahkan, gerbang mapolres hanya dibuka untuk satu badan.
"Bapak Kapolresta tak mau peristiwa di Wonokromo terjadi di Pasuruan," tegas Endy.
Peningkatan kewaspadaan juga dilakukan di mapolsek jajaran. Di Mapolsek Pohjentrek misalnya, warga yang dianggap mencurigakan diperiksa secara khusus. Tas yang mereka bawah juga diperiksa memastikan tak ada benda berbahaya.
"Peningkatan kewaspadaan kami lakukan. Warga yang membawa tas, diperiksa. Dipastikan tak bawa barang berbahaya. Tapi kami tetap mengedepankan sisi humanis," kata Kapolsek Pohjentrek AKP Nanang Sugiono.
Selain itu, Polresta Pasuruan juga meningkatkan patroli Sabhara. Mengamankan lingkungan sekitar wilayah hukumnya.
Seperti diketahui, Mapolsek Wonokromo Surabaya diserang oleh seseorang pada Sabtu (17/8). Akibat serangan itu, dua polisi mengalami luka-luka. Hingga kini polisi masih mendalami kasus penyerangan tersebut.
Kapolri: Penyerang Polsek Wonokromo Terpapar Radikal dari Internet:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini