"Ada tapi gak bisa kita sebutkan, nanti jaringan JAD-nya tahu. Yang jelas ada," kata Tito di RS Bhayangkara Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (19/8/2019).
Tito menyebut jaringan ini masih berkaitan dengan jaringan pengebom gereja di Surabaya pada 2018 lalu. Namun untuk masyarakat, Tito meminta agar tidak khawatir karena pihaknya akan melakukan penangkapan.
"Masih berkaitan dengan jaringan yang bom gereja. Kita banyak lakukan penangkapan dan penegakan hukum. Mungkin masih ada pendukungnya," imbuh Tito.
Sebelumnya, Tito menyebut pelaku penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya adalah pendukung JAD. Namun, dia mengatakan pelaku juga tercampur dengan self radicalism atau radikalisme diri sendiri melalui media sosial.
"Ada campuran self radicalism, belajar dari online tetapi juga bergabung dengan jaringan orang per orang. Detailnya kita akan jelaskan setelah pengembangan," pungkasnya.
Simak Video "JAD Cuma Bisa Pasrah Dibekukan Pengadilan"
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini