Eyab, Sistem Antilelet Pemulangan Jemaah Haji

Laporan dari Mekah

Eyab, Sistem Antilelet Pemulangan Jemaah Haji

Ardhi Suryadhi - detikNews
Senin, 19 Agu 2019 09:40 WIB
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat (Triono/detikcom)
Mekah - Indonesia bersama Malaysia dan India mendapat perlakuan khusus dari pemerintah Arab Saudi terkait layanan pemulangan bagi jemaah haji.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat, menjelaskan layanan khusus tersebut diberi nama Eyab, yang dalam bahasa Arab berarti 'kepulangan'.


"Inovasi ini memang hampir sama dengan fast track pada saat periode kedatangan jemaah haji dari Indonesia. Yang berbeda di sini adalah bahwa jemaah diminta untuk mengirim koper atau bagasi sebelum mereka berangkat pada hari-H," paparnya saat kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun koper jemaah akan memiliki tanda khusus berisi nama dan nomor paspor, demi memudahkan pemilahan. Data ini akan terhubung dengan sistem bea cukai dan imigrasi bandara. Jemaah langsung akan menerima kopernya saat di bandara atau embarkasi.

Selain itu, di sistem Eyab ini, jemaah tidak lagi diberangkatkan melalui terminal haji melainkan melalui terminal biasa di bandara Saudi.

'Di sana (bandara) mereka membuat tenda khusus. Jadi nanti jemaah setelah turun dari bus akan dibawa ke dalam tenda tersebut. Tenda tersebut akan ada eksibisi isinya kaitan dengan informasi haji informasi terkait kebudayaan dan hal-hal lain yang terkait dengan Arab Saudi," tutur Arsyad.

Selain itu, disediakan tempat duduk untuk jemaah bersantai, kantin, tempat istirahat, kantin, musala, toilet, dan fasilitas lainnya.

Kemudian, setelah jemaah beristirahat sejenak, langsung masuk ke tempat imigrasi dan di imigrasi tidak lagi antre menyerahkan paspor. Jemaah hanya cukup cek sidik jari, setelah itu mereka bisa langsung masuk ke ruang tunggu untuk kemudian menunggu pesawat.

"Jadi saya kira itu yang baru dan mudah-mudahan kami berharap ini membuat antrean pemulangan jemaah menjadi jauh lebih cepat," tukasnya.


Sebab, sebelumnya, proyeksi Arsyad jika melalui jalur reguler yang biasa melalui terminal haji, muassasah, atau maktab melepas jemaah dari Mekah itu sekitar 9 atau 10 jam sebelum take off.

Tapi untuk sistem Eyab ini bisa memangkas waktu tunggu tersebut bukan lagi 9 atau 10 jam, melainkan hanya 7-8 jam. Jadi, waktu menunggu di bandara pun jadi hanya 4 jam, sedangkan jika melalui terminal haji atau reguler itu 5-6 jam.

"Saya kira ini sangat baik sekali ya. Kita sangat apresiasi dengan upaya-upaya perbaikan atau peningkatan pelayanan yang dilakukan pihak Arab Saudi yang kesemuanya bertujuan bagaimana supaya jemaah tidak capek dan menikmati perjalanan ibadah haji yang dilakukannya selama ini," tutup Arsyad.



Tonton video Kenapa Air Zamzam Begitu Spesial?:

[Gambas:Video 20detik]

(ash/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads