Ratusan orang Suku Mause Ane telah berkumpul dengan pakaian apa adanya di depan permukiman mereka sejak Sabtu (17/8//2019). Permukiman itu dibangun TNI sejak bencana kelaparan melanda Suku Mause Ane.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat terjadi bencana kelaparan, mereka awalnya tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan hanya menggunakan bahasa adat. Kini mereka telah berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.
"Kami dari Koramil 1505 Kodim Masohi sengaja kami membuat upacara 17 Agustus di Suku Mause ane ini karena selama ini mereka belum tahu bahwa kegiatan upacara bendera seperti apa jadi mereka baru rasakan ternyata kegiatan seperti ini," kata Danramil Seram Utara, Kapten La Ode Ma'ruf, Minggu (18/8/2019).
![]() |
TNI juga melibatkan Polri dan mengajak beberapa dusun untuk memeriahkan hari kemerdekaan tersebut. Suasana tampak akrab dan nyaman.
"Upacara ini kita libatkan kita beberapa dusun, pemerintah daerah, guru dan juga melibatkan Kepolisian juga untuk lebih akrab dan lebih nyaman," ujarnya.
Usai mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih, Suku Mause Ane saling berkomunikasi dengan warga lainnya dengan gembira dan penuh tawa. Mereka juga mengikuti lomba seperti balap karung dan lainnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini