Runutan Peristiwa di Asrama Mahasiswa Papua yang Berujung Gas Air Mata

Round-Up

Runutan Peristiwa di Asrama Mahasiswa Papua yang Berujung Gas Air Mata

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Minggu, 18 Agu 2019 07:55 WIB
Tas berlogo bintang kejora yang ditemukan di asrama mahasiswa Papua (Foto: Istimewa)
Surabaya - Dugaan pembuangan bendera merah putih di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya membuat polisi bergerak menyelidiki. Polisi pun meminta mahasiswa Papua datang ke Polrestabes Surabaya.

Namun panggilan itu tak diindahkan. Sedianya polisi akan menjemput dan membawa para mahasiswa. Polisi mendatangi asrama. Namun para mahasiswa enggan keluar dan tetap berdiam di dalam.

Polisi memberi waktu untuk mahasiswa keluar.Namun para mahasiswa hanya berdiri di halaman dan teras asrama tanpa mau keluar. Setelah ditunggu selama sekitar 1 jam, tak ada mahasiswa yang keluar. Polisi pun bertindak.

"Atas nama UU, saya minta semua mahasiswa keluar dari asrama. Saya harapkan saudara di Jalan Kalasan untuk melakukan penyerahan. Sekali lagi kepada warga kalasan nomor 10 agar menyerahkan diri. Atas nama undang-undang, kami dari kepolisian RI mengimbau penghuni rumah Jalan Kalasan nomor 10 agar menyerahkan diri. Jika tidak, akan kami lakukan tindakan tegas," ujar salah satu polisi melalui pengeras suara, Sabtu (17/8/2019).


Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Namun peringatan itu tak digubris. Akhirnya polisi melakukan tindakan. Sekitar pukul 14.45 WIB, polisi menembakkan gas air mata ke dalam asrama mahasiswa. Ada sekitar 20 kali letusan gas air mata yang ditembakkan.

Setelah gas air mata ditembakkan, polisi langsung merangsek masuk. Polisi pun masuk sekitar 10 menit untuk melakukan negosiasi. Lalu tak berselang lama, dari lantai dua asrama terlihat beberapa mahasiswa yang mengangkat tangan dan menyerahkan diri.

Para mahasiswa Papua langsung dinaikkan truk. Total ada tiga truk yang membawa para mahasiswa ke Mapolrestabes untuk dimintai keterangan.

"Saat ini kami ambil keterangan di Polrestabes Surabaya. Setelah selesai kami akan kembalikan ke asramanya. Seluruhnya ada 43. 40 laki-laki, 3 perempuan. Dan kita perlakukan dengan sangat baik. Kita berikan waktu mau ke belakang atau minum hak-haknya kita berikan semuanya," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata.

Leo menambahkan pihaknya akan meminta keterangan dari para mahasiswa terkait dugaan pembuangan bendera merah putih di got atau selokan.

"Fakta bahwa kami lakukan upaya penegakan hukum terhadap peristiwa terhadap lambang negara ya itu bendera merah putih yang ditemukan patah kemudian jatuh di got," imbuhnya.

Leo menyebut pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa barang bukti. Nantinya barang bukti ini akan dihubungkan dengan kesaksian para mahasiswa.

"Kami Polrestabes Surabaya melakukan upaya penegakan hukum mencari pelaku lewat keterangan saksi maupun bukti yang ada. Sekali lagi kami tekankan ini murni penegakan hukum, bukan hal-hal lainnya," lanjut Leo.


Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Polisi juga melakukan penggeledahan di Asrama Mahasiswa Papua. Penggeledahan dilakukan usai mengangkut 43 mahasiswa ke Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan.

Usai menggeledah, polisi menemukan sebuah tas dengan desain logo bintang kejora. Dalam penggeledahan ini, polisi juga menemukan alat kontrasepsi, busur, dan anak panah.

Saat dikonfirmasi, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata mengaku masih melakukan penyelidikan lebih intens.

"Kita sementara masih pendalaman dan kita lakukan penyelidikan. Ini kita bekerja keras untuk melakukan penyelidikan. Masih kita identifikasi, sementara masih kita identifikasi," papar Leo.

Terkait temuan tas berlogo bintang kejora, Leo juga enggan berspekulasi. Karena dia tidak ikut secara langsung dalam penggeledahan. Pihaknya juga masih akan mengidentifikasi ini lebih mendalam.

"Sementara masih kita identifikasi. Saya tidak masuk ke lokasi tadi, karena yang masuk hanya terbatas saja yang melakukan penegakan hukum," tandas Leo.




Tonton juga video Tangis Keluarga di Pemakaman Briptu Hedar Korban Penembakan KKB:

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.