Para seniman, budayawan dan komunitas lain yang tergabung dalam Dewan Kesenian Purworejo (DKP) menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke 74 di dasar Sungai Bogowonto, Dusun Kedungrong, Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan Purworejo, Sabtu (17/8/2019). Sungai terbesar di Purworejo tersebut dipilih karena memiliki kaitan erat dengan usaha para pejuang dalam meraih kemerdakaan Indonesia.
![]() |
"Sungai Bogowonto ini memiliki sejarah besar untuk Indonesia. Sepanjang sungai Bogowonto dulunya merupakan tempat tempur Belanda dengan gerilyawan dan Pangeran Diponegoro," ungkap Ketua DKP sekaligus Inspektur upacara, Angko Setiyarso Widodo saat ditemui detikcom usai upacara.
Meski digelar di dasar sungai yang mengering saat musim kemarau itu, namun upacara yang diikuti peserta dengan berbagai atribut itu berjalan dengan khidmat. Pengibaran bendera diiringi dengan alunan biola yang menyuarakan lagu Indonesia Raya. Pembacaan naskah Proklamasi, Pancasila, Pembukaan UUD 45 dan doa pun dilakukan dengan gaya deklamasi yang apik.
Dalam upacara tersebut, Angko hanya meneriakkan kata merdeka sebanyak tiga kali sebagai isi amanat yang singkat namun padat dan bermakna. Diharapkan, kedepannya seluruh bangsa Indonesia tetap bisa mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif demi kemajuan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemerdekaan Indonesia, Angko melanjutkan, juga tidak terlepas dari perjuangan para seniman. Misal, pahlawan WR Soepratman sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya atau komponis Ismail Marzuki yang menulis ratusan lagu bertema perjuangan.
Upacara ditutup dengan prosesi larung tumpengan kecil di sungai secara treatikal sebagai simbol rasa syukur kepada sang pencipta sekaligus penjagaan terhadap alam. Upacara yang juga ramai ditonton masyarakat sekitar itu diharapkan tidak hanya menjadi seremonial belaka namun juga bisa meningkatkan rasa nasionalisme.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini