Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star dan Malay Mail, Sabtu (17/8/2019), pemeriksaan terhadap Zakir Naik digelar di markas besar Kepolisian Diraja Malaysia di Bukit Aman, Kuala Lumpur, setelah salat Jumat pada Jumat (16/8) waktu setempat hingga pukul 20.15 waktu setempat.
Diyakini bahwa Zakir Naik ditanyai oleh Divisi Investigasi Kriminal (CID) pada Kepolisian Diraja Malaysia. Namun pihak kepolisian belum merilis pernyataan resmi terkait penyelidikan terhadap Zakir Naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Kepolisian Diraja Malaysia sedang menyelidiki Zakir naik atas dugaan melanggar pasal 504 UU Pidana Malaysia, yang mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat untuk memprovokasi demi merusak perdamaian. Penyelidikan dilakukan setelah polisi menerima 115 laporan soal Zakir Naik.
Penyelidikan kepolisian dilaporkan fokus pada komentar-komentar Zakir Naik soal warga etnis minoritas di Malaysia yang disampaikan dalam sebuah acara dialog keagamaan di Kelantan, pekan lalu.
Dalam komentar itu, Zakir Naik menyinggung soal loyalitas warga Hindu di Malaysia kepada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad. Dia mengklaim bahwa warga Hindu di Malaysia lebih setia pada PM India Narendra Modi daripada PM Mahathir, meski mendapatkan '100 kali' lebih banyak hak dibandingkan warga muslim di India.
Tak hanya itu, Zakir Naik juga mencetuskan pengusiran warga etnis China yang disebutnya sebagai 'tamu lama' di Malaysia. Hal ini diungkapkan Zakir Naik saat merespons seruan deportasi untuk dirinya.
Zakir Naik yang berkewarganegaraan India ini mendapatkan status permanent resident di Malaysia sejak tahun 2015. Dia diketahui menghindari otoritas India sejak tahun 2016, setelah dirinya dijerat dakwaan ujaran kebencian dan pencucian uang.
Wawancara Eksklusif Bersama Zakir Naik:
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini