RS sosok pria berjas merah yang terekam video saat melempar plastik berisi cairan biru berupa minyak ke arah kerumunan polisi. Waktu itu polisi tengah berusaha memadamkan api saat mahasiswa berunjuk rasa di depan Pendopo Cianjur, Kamis (15/8).
Akibat ulahnya itu, RS yang juga aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cianjur, berurusan dengan hukum. Ia dijerat pasal berlapis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Untuk tersangka RS ini adalah tersangka yang mengakibatkan terhadap empat personel Polri yang sedang melakukan pengamanan adanya pelemparan. Jadi terindikasi RS inilah yang melakukan pelemparan dalam bentuk bahan bakar cair dalam plastik yang kemudian mengakibatkan tersambarnya korban," tutur Truno.
Pihak keluarga mengaku baru mengetahui RS sebagai tersangka pada Jumat (16/8) petang. Sebelumnya, kabar penangkapan RS diketahui keluarga dari media sosial dan aplikasi pesan singkat di WhatsApp grup keluarga.
"Saya awalnya tidak tahu anak saya ditangkap, baru tahu dari kabar-kabar saudara katanya anak saya tersangka. Saya langsung shock mendapat informasi itu," kata Enung Sumiati (49), ibunda RS, di Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
![]() |
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama keluarga korban, kami menyadari dia (RS) memang bersalah," tutur Enung didampingi Yana Nurjaman (43), paman RS.
Di sisi lain, aksi seorang pelajar SMK Pasundan Cianjur bernama M Ridwan Suryana banjir pujian. Foto Ridwan saat menolong Erwin itu viral di Facebook setelah diposting akun Arif Hidayat.
Siswa berseragam batik itu spontanitas menolong Erwin yang terkapar setelah sekujur tubuhnya terbakar akibat tersiram minyak yang dilempar RS. Ia memberikan tangannya sebagai sandaran dan memberikan minum air mineral kepada Erwin.
"Saya enggak ikut padamkan api karena ngeri. Setelah api padam, korban itu terbaring sendirian di trotoar. Saya memberanikan diri mendekat kasih minuman. Saat itu korban teriak-teriak sambil kejang, saya tenangin dan kepalanya itu saya sandarkan ke tangan," tutur Ridwan yang kini praktik kerja lapangan (PKL) di kantor wakil bupati Cianjur.
Ia menyadari kondisi tubuh Erwin yang ditolongnya mengalami luka terbuka. Ia melihat saat itu beberapa orang masih dalam kondisi panik, termasuk rekan-rekan Erwin yang tengah mengejar para demonstran.
"Saya spontanitas saja. Saya tidak kenal beliau, hanya perasaan ingin menolong saja. Karena saat itu posisinya sendirian. Saya lihat beberapa media sedang liputan, polisi-polisi juga sibuk mengejar para pelakunya. Saya temani sambil sesekali berteriak minta tolong," ujarnya.
Ridwan tidak mengetahui aksinya itu terekam kamera warganet hingga akhirnya foto-fotonya itu viral di media sosial. "Saya baru tahu nama polisi yang ditolong itu dari berita. Saya juga lihat ada foto saya tersebar di media sosial. Jujur itu aksi spontanitas dan bukan untuk eksistensi atau apa, benar-benar atas dasar kemanusiaan," ucap Ridwan.
Sebelum Polisi Terbakar Hidup-hidup, Ada yang Lempar Plastik Cairan:
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini