"Kondisinya terluka bakar. Dari organisasi tentu melakukan langkah hukum, sudah kepada pelaku. Kemudian kami beri pertolongan, memberikan bantuan pertolongan, kami rujuk ke RS Polri," ucap Tito di RSPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagaimana dikutip detikcom dari siaran persnya, Jumat (16/8/2019).
Namun, lanjut Tito, karena perawatan luka bakar terbaik ada di RSPP, maka tim medis RS Polri merujuk Erwin ke RSPP. Tito menyebut kondisi Erwin kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito mengungkapkan telah memberi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada Erwin dan tiga rekannya yang juga mengalami luka bakar. Tiga lainnya yakni Briptu Yudi Muslim, Briptu Fransiskus Aris Simbolon dan Briptu Anif Endaryanto Pratama.
"Saya sudah memberikan penghargaan kepada empat-empatnya untuk kenaikan pangkat luar biasa. Kita harap semua sembuh dengan baik dan dapat kerja kembali," ucap Tito.
Polisi sebelumnya telah menetapkan seorang mahasiswa atas insiden empat anggota Polres Cianjur terbakar hidup-hidup saat amankan demo mahasiswa. Pelaku yang memakai jas merah itu merupakan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cianjur. Ia diketahui melemparkan plastik berisi cairan biru berupa bahan bakar minyak.
"Penyidik terus bekerja, perkembangan saksi-saksi terkait dengan kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari beberapa elemen mahasiswa sudah ada 30 orang yang kita lakukan pemeriksaan. Untuk perkembangan, terhadap 30 orang ini statusnya saksi. Namun Polres Cianjur dalam hal ini penyidik telah menetapkan satu oknum mahasiswa dari elemen GMNI atas nama RS," ucap Kabid Humas Polda Jabar di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
RS merupakan mahasiswa yang ikut melakukan aksi demo di depan kantor Pemkab Cianjur pada Kamis (15/8). RS merupakan salah satu mahasiswa dari kampus Universitas Surya Kencana Cianjur. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini