"Suhu muka air laut di wilayah barat Sumatera, Samudra Hindia, dan selatan Khatulistiwa saat ini lebih dingin dari suhu normal. Akibatnya, proses penguapan air laut lebih sulit terjadi untuk pembentukan awan-awan hujan. Sehingga implikasinya curah hujan menjadi rendah dan kondisi suhu muka air laut yang dingin ini diperkirakan akan terus berlangsung sampai bulan Oktober," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jl Angkasa, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
Baca juga: Musim Kemarau, Bendung Katulampa Kering |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Dwikorita juga mengatakan ada beberapa wilayah yang mengalami musim hujan lebih dulu pada Agustus ataupun September. Daerah-daerah itu antara lain Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian besar Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian besar Kalimatan Utara, dan pegunungan Jayawijaya.
"Mulai awal musim hujan di bulan Agustus dan di bulan September serta Oktober. Jadi, asal musim hujannya lebih dini," paparnya.
Sementara itu, untuk wilayah Papua, Dwikorita menjelaskan, awal musim hujan akan terjadi secara bervariasi, dari November sampai Desember. Wilayah tersebut menjadi daerah dengan musim hujan paling akhir.
"Khusus untuk Papua, di daerah kepala burung (pada peta), awal musim hujan akan terjadi di bulan November. Tapi di bagian selatan, di Merauke, awal musim hujan terjadi di bulan Desember. Sehingga tidak serempak di satu pulau itu," imbuh Dwikorita.
Perihal puncak musim hujan, BMKG menaksirkan akan terjadi pada Januari-Februari untuk sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali beberapa daerah yang musim hujannya lebih awal.
"Kemudian, puncak musim hujan diprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak di bulan Januari dan Februari. Kecuali di sebagian besar Sumatera, yaitu khusus di bagian tengah dan utara, puncak hujan sudah akan terjadi di bulan Oktober dan November. Jadi, mendahului beberapa bulan ke depan," pungkasnya.
BMKG: Megathrust Ancaman Riil RI:
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini