Rahmat adalah sopir angkot 08 rute Bintaro-Lebak Bulus-Pondok Aren. Rahman mengaku dia dan seluruh sopir angkot 08 tidak pernah kencing di tempat itu. Yang kencing adalah sopir angkot rute lain.
Tidak hanya sopir angkot, sopir taksi juga melakukan itu. "Kalau sopir angkot rata-rata tiap malam kencing di sini. Kadang sopir taksi," kata Rahmat saat ditemui di lokasi, Kamis (15/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rahmat, sopir biasanya kencing di daerah itu pada malam hari. Rahmat mengaku setiap malam melihat sopir kencing di situ.
"Tiap malem. Kalau siang-siang mah nggak berani dia, Bang. Kalau siang-siang paling orang kencing sembarangan di kebon, di got, pinggir jalan. Kadang tiap malem di sini," ucapnya.
![]() |
Di sekitar lokasi, ada toilet umum yang disediakan warung makan di seberang jalan tapi berbayar. Para sopir biasanya malas menyeberang, apalagi berbayar. WC umum itu juga tutup di atas pukul 24.00 WIB.
Selain itu, Rahmat menuturkan para sopir biasanya buang air kecil di toilet umum yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi angkot mangkal.
Rahmat mengatakan kondisi bau pesing itu juga menjadi keluhan penumpang. Penumpang bahkan minta diturunkan karena tidak tahan.
"Iya sih ada (mengeluh), 'Bang, minggir aja, Bang, bau Bang ini Bang.' Ya udah saya pinggirin," tuturnya.
Sebelumnya, bau pesing yang tercium di trotoar menuju Stasiun MRT Lebak Bulus dikeluhkan masyarakat. Pekerja PPSU menyebut bau pesing itu disebabkan sopir angkot yang kerap kencing sembarangan di lokasi.
"Sopir angkot. Kebanyakan kan sopir angkot yang di sini. Memang angkot ini terlalu banyak di sini, jadi dia kencing sembarangan aja," kata salah satu petugas PPSU, Romli, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Tonton juga video Begini Kondisi Proyek Trotoar yang Disebut Perparah Polusi Jakarta:
(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini