Dalam sidang pemeriksaan terdakwa, Deri menyebut sempat melakukan hubungan badan sebelum melakukan mutilasi. Deri menyebut hal itu dilakukan sebanyak dua kali.
"Saya saat kabur dari latihan memang ada ketemu sama Sherly (mantan kekasih), tiba-tiba ada chatting masuk dari Fera. Saya ketemuan, bilang mau curhat," tegas Deri saat pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Militer 1-04 Jakabaring Kota Palembang, Kamis (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam itu kami jalan-jalan, keliling, dan Fera sempat minta pulang. Saya bilang minta antar ke tempat bibi di Banyuasin, mau ke sana karena takut dikejar sama POM," kata Deri.
Anehnya, Deri mengaku tak tahu rumah bibinya bernama Elsa. Ia pun mencoba mencari rumahnya sampai larut malam.
Karena sudah larut malam, Deri kemudian mengajak Fera menginap di Sungai Lilin di sebuah penginapan di pinggir jalan raya yang menjadi lokasi penemuan mayat.
"Tidak tahu rumahnya, kami makan sahur sama Fera di Betung. Kelewatan sampai malam langsung ke daerah Sungai Lilin. Karena malam kami cari ya penginapan, rencananya besoknya pagi mau mencari rumah bibi Elsa," kata Deri.
"Setiba di penginapan nyewa kamar dan masuk kamar. Ada 2 kasur terpisah dan kami berhubungan badan, itu suka sama suka," katanya.
Karena pusing, Deri pun merokok dalam kamar. Sementara Fera yang melihat Deri merokok langsung marah dan memukul wajah Deri.
"Saya merokok kalau pusing. Saya kan bukan perokok lagi, kalau pusing baru saya merokok, dan dipukul Fera karena saya janji nggak merokok," tegas Deri.
Seketika itu, keduanya terlibat keributan di dalam kamar. Deri kemudian meminta maaf kepada Fera dan keduanya kembali berhubungan badan lagi. Selama persidangan, Deri terlihat terus menangis. Bahkan dia tak kuasa ketika oditur menanyakan apakah Prada Deri sayang kepada Fera, termasuk berapa lama berpacaran dengan korban.
Melihat kondisi Prada Deri yang terus menangis, majelis hakim menanyakan apakah Prada Deri masih bisa memberi keterangan.
"Masih sanggup, Yang Mulia, masih bisa dilanjut," kata Deri yang terus menangis.
Suasana sidang pun sempat hening dan ada pula suara gemuruh dari pengunjung. Majelis kemudian meminta pengunjung tenang dan sidang masih berlanjut. (ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini