"Saya setuju selama amendemen undang-undang tersebut akan mengarah kepada Indonesia lebih baik, terutama dari segi perencanaan pembangunan. GBHN saya setuju kalau amendemen itu berkaitan dengan GBHN, setuju," ujar Sandiaga ditemui wartawan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten Kamis (15/8/2019).
Wacana amendemen UUD 1945 ini dikhawatirkan oleh Wapres JK lantaran berisiko karena Presiden bisa dipilih oleh lembaga tertinggi MPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai kekuasaan berpusat di MPR, tapi MPR diberi kesempatan membuat GBHN sehingga kita terprogram 20-30 tahun ke depan," kata Sandiaga.
Ia juga mengaku setuju dengan pemikiran yang menyatakan bahwa dampak reformasi dan demokrasi memberatkan masyarakat. Tapi rakyat, menurutnya, sudah merasakan manfaat dari pemilihan presiden secara langsung.
"Tapi, kalau untuk memilih presiden, saya rasa rakyat sudah merasakan manfaat dari demokrasi. Jadi kita ingin memastikan jangan sampai ada kilas balik akhirnya kita terpusat pada satu kekuasaan dan akhirnya lari dari harapan masyarakat untuk menentukan pemimpinnya masa depan," ujarnya. (bri/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini