Pantauan petugas Pengamat PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pulosari, Pemalang, pada Kamis (15/8/2019) pagi, ketinggian asap bertekanan rendah dari kawah Gunung Slamet mencapai 50 meter dari puncak. Ketinggian asap ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding Rabu (14/8) kemarin yang hanya mencapai 25 meter.
Selain ketinggian asap, petugas mencatat terjadi 321 kali gempa hembusan, dengan amplitudo 3 sampai 24 milimeter yang berdurasi 15 sampai 60 detik. Pantauan tersebut dilakukan sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada Rabu (14/8) dalam pantauan petugas pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, gempa hembusan terjadi 116 kali, dengan amplitudo 2 hingga 17 milimeter yang berdurasi 15 sampai 50 detik.
"Selain ketinggian asap, terjadi juga peningkatan gempa hembusan," kata Petugas pengamat PVMBG di Pos Pengamatan Gambuhan, Sukedi, Kamis (15/8/2019).
![]() |
"Untuk perkembangan keseluruhan masih tetap stabil dan masih diberlakukan pelaranga aktivitas warga di radius 2 km dari pusat aktivitas gunung," jelasnya.
Status Gunung Slamet telah ditetapkan menjadi 'waspada' sejak pada Jumat (09/8) lalu. Dengan peningkatan status tersebut warga dilarang melakukan kegiatan di radius 2 km dari puncak.
Namun demikian aktivitas warga di desa terdekat puncak, yakni Desa Ceklakatakan di Kecamatan Pulosari, hingga saat ini masih seperti biasa. "Warga masih melakukan aktivitas seperti biasa. Berjarak hanya 4,6 Km. Aktivitas belum terpengaruh," kata Sukedi.
Simak Juga "Warga Sekitar Gunung Slamet Takut dan Khawatir"
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini