Tak hanya itu, Olly juga memiliki kedekatan dengan Sukarno secara keorganisasian. Anak bungsu Olly Sastra, Indra Ratna Esti Handayani, mengatakan Gedung Djawa Hookoo Kai, yang menjadi latar pengibaran bendera pertama di Cirebon yang dilakukan Olly, merupakan gedung perjuangannya melawan buta huruf.
"Setelah merdeka, gedung itu berubah nama jadi Panti Pendidikan Anak (PPA) untuk keluarga korban perang dan anak-anak. Intinya pemberantasan buta huruf," kata Esti sembari menunjukkan foto Olly bersama Sukarno saat ditemui di rumahnya, Rabu (14/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esti bangga memiliki orang tua yang pantang menyerah dan berjiwa sosial tinggi. Olly aktif mengumpulkan dana sosial. Sayang, gedung PPA yang berada di Jalan Pekalipan, Kota Cirebon, itu hilang tak berbekas.
"Sedih, dulu gedungnya jadi pertokoan, kemudian sekarang sudah tidak ada," ucap Esti.
![]() |
"Ada perebutan PPA itu, dari pihak pemerintah juga ikut campur. Memang saat itu sedang kacau. Ibu saya menginginkan Gedung Djawa Hookoo Kai itu jadi gedung juang. Tapi sulit. Ibu akhirnya pindah," katanya.
Olly memilih tak ikut campur tentang perebutan PPA. Olly memilih kembali ke rumah orang tuanya, yang saat ini dihuni oleh keluarga Esti.
"Rumah ini saya jadikan sebagai tempat lembaga pelatihan, tata boga, rias, dan sebagainya. Meneruskan perjuangan ibu saya. Waktu di PPA juga ibu saya sering mengarahkan memasak dan lainnya," kata Esti.
Tonton video Aaliyah Massaid Bakal Jadi Paskibra di Tengah Ikan Pari hingga Ikan Karang:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini