Olly Sastra, Wanita Pengibar Bendera Merah-Putih Pertama di Cirebon

Olly Sastra, Wanita Pengibar Bendera Merah-Putih Pertama di Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 14 Agu 2019 12:05 WIB
Dokumen keluarga saat Olly Sastra berfoto bersama Presiden Sukarno. (Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Indra Ratna Esti Handayani (60) selalu bersemangat saat diajak berbincang tentang sejarah kemerdekaan Indonesia di wilayah Cirebon. Esti mewarisi semangat perjuangan ibunya, Olly Siti Soekini atau Olly Sastra.

Olly meninggalkan sejumlah dokumen saat memperjuangkan kemerdekaan kepada anak-anaknya, termasuk Esti. Salah satu peninggalan Olly Sastra yang fenomenal adalah bendera Merah-Putih pertama yang dikabarkan di Kota Cirebon. Esti merupakan anak bungsu dari pasangan Olly Sastra dan Soetopo.


Esti masih menyimpan bendera Merah-Putih pertama yang dijahit dan dikibarkan oleh ibunya, Olly Sastra. Warna merah dan putihnya tak lagi cerah. Kusam dan terdapat robekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esti tak berani mencuci bendera yang dibuat ibunya itu. Khawatir bendera berbahan satin yang telah lapuk itu rusak. "Nggak, nggak pernah saya cuci. Khawatir rusak, ini kan sudah banyak yang sobek dan ada bagian yang bekas dibakar," kata Esti saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Jalan Pagongan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (14/8/2019).

Olly Sastra, Pengibar Bendera Merah-Putih Pertama di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikcom
Robekan dan bagian bekas terbakar pada bendera itu salah satu bukti perjuangan Olly. Esti sempat menghela napas saat mengingat kejadian saat ibunya mendapat perlakuan kasar dari tentara Jepang. Sebab, saat itu ibunya nekat mengibarkan bendera pada 17 Agustus 1945.

"Dibakar saat Ibu mengibarkan bendera itu di halaman Gedung Djawa Hookoo Kai di Jalan Pekalipan No 106 Kota Cirebon. Ibu saya sempat dipukul, ditendang, dan dijambak," kata Esti.

Olly sempat menurunkan bendera Jepang sebelum mengibarkan bendera Merah-Putih. Apa yang dilakukan Olly itu merupakan pengibaran bendera Merah-Putih pertama kalinya di Cirebon.

"Ibu (Olly Sastra) itu mendengar kabar di radio soal kemerdekaan, Ibu langsung pulang ke rumah dan menjahit bendera. Pas 17 Agustus dikibarkan," katanya.

Olly Sastra, Pengibar Bendera Merah-Putih Pertama di CirebonFoto: Sudirman Wamad/detikcom
Olly aktif dalam gerakan politik dan kepanduan, yang saat ini bernama Pramuka. Wanita pejuang yang dilahirkan pada 12 Januari 1925 itu wafat pada 16 Oktober 1994. Esti memiliki cara tersendiri untuk mengenang sosok Olly.

"Saya selalu kibarkan bendera ini di dalam rumah, saya pasang di tiang taruh di pojokan rumah. Ibu sering melakukan itu, jadi saya juga lakukan itu untuk mengenang Ibu," kata Esti.




Aaliyah Massaid Bakal Jadi Paskibra di Tengah Ikan Pari hingga Ikan Karang:

[Gambas:Video 20detik]

(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads