"Nggak ada urusannya ya itu. Itu urusan pribadi. Berapa banyak orang yang mendukung kiri A, 1 B," ujar Waketum Gerindra, Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas narkoba itu harus diberantas total lah. Menurut saya Indonesia ini berada di ambang negara narkoba, Republik Narkoba. Berbahaya menurut saya," katanya.
Wakil Ketua DPR itu kemudian menyinggung soal pemberantasan narkoba di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut jumlah pengguna narkoba sejak awal pemerintahan Jokowi hingga sekarang meningkat dua kali lipat.
"Kalau tidak salah, jumlah pengguna narkoba itu dari Pak Jokowi 2014 sampai hari ini itu meningkat dua kali lipat. Itu berarti Pak Jokowi kurang berhasil dalam pemberantasan narkoba," sambung Fadli.
Fadli menilai pemerintahan Jokowi kurang berhasil dalam hal pemberantasan narkoba. Dia mengatakan jika Jokowi ingin memperbaiki SDM, maka pemerintahan ke depan harus lebih serius dalam pemberantasan narkoba.
"Jadi kalau sekarang ini mau dikenang legacynya, dan apalagi mau menerapkan SDM, SDM kita ini dihancurkan oleh narkoba. Jadi harusnya pemerintah yang akan datang ini punya keseriusan dalam memberantas narkoba kalau tidak Indonesia ini akan dikuasai oleh kartel narkoba. Jadi Republik Narkoba kayak negara-negara latin di Amerika sana," tutur Fadli.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap tokoh pemuda Maluku, Umar Kei di salah satu hotel di daerah Senen, Jakarta Pusat. Pria bernama lengkap Umar Ohoitenan ini ditangkap saat sedang pesta sabu.
Umar Kei pada Pilpres 2019 pernah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Sandiaga. Saat itu Umar menyebut mendukung Prabowo adalah panggilan jiwa.
BNN Kembali Sita 500 Kg Ganja di Tj Priok:
(mae/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini