Jelang Pilkades Serentak, Polisi Lamongan Ajak Semua Kandidat Ikrar Damai

Lamongan - Jelang pilkades serentak di Lamongan pada 15 September mendatang, polisi memetakan desa-desa yang berpotensi terjadi konflik. Polisi di Lamongan pun sudah menentukan beberapa indikator, di antaranya bagaimana sejarah pilkades yang ada di desa tersebut, kemudian rivalitas antarcalon kadesnya.

Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan calon kades incumbent juga menjadi hal yang patut dipetakan. "Dari tiga indikator itu, juga ada hal-hal lain yang juga patut untuk kita waspadai, yaitu perjudian, sehingga kita membentuk Satgas Antijudi, yang leading sector-nya dari Satreskrim, dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan informasi kepada kita," kata Kapolres saat dimintai konfirmasi, Selasa (13/8/2019).

Selain melakukan pemetaan, lanjut dia, pihaknya berupaya melakukan sejumlah tindakan pencegahan dengan mengajak para kandidat yang maju dalam pilkades mendeklarasikan pemilihan damai dan aman.

"Kami kemarin sudah berbicara dengan Pak Bupati dan responsnya positif. Mungkin setelah 17 Agustus ini, Pemkab yang akan memfasilitasi deklarasi pilkades damai ini," terangnya.

Baca juga: Enam Langkah Polres Gresik agar Pilkades Serentak Berjalan Kondusif

Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat membenarkan pihaknya selaku leading sector Satgas Antijudi Pilkades sudah memetakan orang-orang yang patut dicurigai.

"Tim Antijudi mewaspadai tidak hanya pelaku judi pilkades dari dalam Kota Lamongan saja, tapi juga pelaku-pelaku dari luar kota," jelasnya.

Sementara itu, Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Lamongan Abdul Khowi mengatakan, selain ada 50 pasutri yang maju dalam pilkades serentak, ada 18 pasangan yang masih ada hubungan keluarga.

"Dari 18 pasangan ini, ada yang berstatus adik-kakak dan ayah-anak," ungkap Khowi.

Dia menambahkan majunya salah satu keluarga ini bisa menurunkan tingkat kerawanan di desa yang menggelar pilkades. (fat/fat)