"Panjang buaya itu ada sekitar 5 atau 6 meter, buaya itu sudah cukup besar termasuk buaya tua. Buaya itu mati lantaran diburu dengan berbagai cara mulai ditombak dan ditembak dengan menggunakan senjata rakitan oleh warga di sana,'' kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Rahmad Saleh kepada detikcom, Senin (12/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video penangkapan buaya yang telah mati itu bahkan beredar di berbagai media sosial. Dalam penangkapan itu, warga juga terlihat sempat membalikan tubuh buaya besar tersebut untuk dibelah perutnya.
Buaya besar jenis senyuolong itu ditangkap lantaran dianggap meresahkan warga di sana. Terlebih, konflik antarbuaya dan masyarakat di sana sudah kerap kali terjadi yang sempat mengakibatkan adanya korban jiwa.
"Jadi seperti ini, ketika kita mendapatkan adanya penangkapan buaya, kita turunkan tim langsung ke lokasi, dari informasi yang kita peroleh disana, buaya itu memang sudah disepakati oleh warga untuk dibunuh karena sudah meresahkan dan mengkhawatirkan,''ujar Rahmad.
Rahmad menyebutkan, warga terpaksa membunuh buaya besar itu lantaran beberapa waktu lalu adanya seorang nelayan yang merupakan warga di sana diserang buaya hingga terluka namun tidak sampai tewas.
"Kalau untuk korban jiwa sih pada tahun ini tidak ada laporan, mungkin pada tahun-tahun yang lalu kali. Memang ada korban, tetapi bukan pada tahun sekarang, mungkin warga mulai resah lagi, lantaran waktu itu ada warga di sana yang terluka ketika diserang buaya makanya warga kemudian memburu buaya itu,'' terangnya.
Menurut Rahmad, buaya senyulong merupakan jenis buaya dengan moncong panjang dan relatif sempit. Buaya itu pada umumnya memakan hewan-hewan kecil seperti ikan.
"Buaya yang dibunuh ini berkelamin betina, di dalam perut buaya itu tidak ada tanda-tanda adanya tubuh manusia, hanya beberapa tulang ikan dan batu-batuan yang berada di perutnya,'' ujarnya.
Saat ini bangkai buaya senyulong sudah dikuburkan oleh pihak BKSDA Jambi bersama warga sekitar dan unsur kepolisian. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berada di lokasi atau berhati-hati di tempat yang menjadi habitatnya buaya.
"Bangkai buaya sudah kita kuburkan, dan disaksikan oleh berbagai masyarakat dan polisi. Kita juga mengimbau masyarakat agar tidak terlalu banyak beraktifitas ataupun harus berhati-hati jika berada di kawasan yang menjadi habitatnya buaya,'' terang Rahmad.
Tonton Video Kawanan Buaya Hantui Warga Bogor:
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini