"Menggunakan setiap perkembangan dan dinamika politik sebagai alasan, itu sebenarnya hanya untuk merebut kekuasaan. Kapan sih kita bisa dewasa dan kapan demokrasi kita menjadi lebih bermartabat," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Johnny menilai PAN terlalu pragmatis karena hanya berbicara soal kekuasaan. Menurut dia, UU MD3 No 2/2018 tak bisa sembarangan direvisi hanya demi mengakomodasi kursi-kursi tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi UU MD3, hanya untuk kekuasaan di DPR atau MPR atau DPD kita ubah saja seenaknya sesuai dengan hasil pemilu, tanpa ada kajian," imbuh Johnny.
Usulan tentang 10 kursi pimpinan MPR sebelumnya dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Saleh Daulay. Dia melemparkan usulan itu untuk meredakan ribut-ribut perebutan 'kursi panas' itu demi mengakomodasi semua fraksi.
"Awal periode ini kan pimpinan MPR 5 orang. Setelah beberapa saat, diubah menjadi 8 orang. Tentu sangat baik jika pimpinan yang akan datang disempurnakan menjadi 10 orang dengan rincian 9 mewakili fraksi-fraksi dan 1 mewakili kelompok DPD. Soal siapa ketuanya, bisa dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat," kata Saleh, Minggu (11/8).
Simak Video "Mereka yang Disebut-sebut Masuk Bursa Ketua MPR"
(tsa/fdn)