"Bagi saya tidak etis. Kan ini sudah menjadi agenda DPRD. Kok minta urunan kepada masyarakat untuk membiayai Angket?" kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel, Ariady Arsal di Makassar, Senin (12/8/2019).
"Kecuali di awal tidak disetujui anggarannya, mungkin boleh lah ide ini jalan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ariady mengaku kaget saat melihat adanya celengan dana untuk membiayai pansus hak angket bekerja. Menurutnya, anggaran Pansus sudah disiapkan melalui APBD.
"Ketika ditetapkan ada angket dan sebelumnya belum teralokasikan di APBD, telah dilakukan rapat awal panitia angket, diajukan ke Pimpinan DPRD dan disampaikan ke Gubernur. Anggarannya cukup besar, seingat saya lebih dari Rp 300 juta," terangnya.
Dia menegaskan bahwa celengan itu bukanlah keputusan dari Pansus hak angket DPRD Sulsel. Seharusnya, celengan pansus dilaksanakan di awal tim bekerja, bukan di saat penyusunan rekomendasi pansus.
"Yang jelas ini bukan resmi dari Panitia angket, mugkin ide orang per orang saja. Saya tidak ikutan," tegasnya.
![]() |
Sebelumnya, celengan ini dibuat dengan alasan kerja Pansus tidak dianggarkan di APBD 2019 dan menepis isu uang besar di balik Pansus.
"Jauh sebelum celengan ini dipasang hari ini, diketahui bahwa anggota Panitia angket sudah sejak awal membuat list bantuan secara personal kepada teman-teman anggota DPRD. Bantuan-bantuan tersebut sudah diisi oleh teman-teman DPRD dengan jumlah yang variatif," kata Wakil Ketua Pansus Arum Spink.
Dia mengatakan celengan Pansus ini hadir agar pansus hak angket mendapatkan lebih banyak bantuan dari teman-teman DPRD dan masyarakat.
"Lalu hari ini muncul celengan angket tidak lebih untuk mendapatkan support dari teman maupun khalayak mengingat anggaran untuk panitia angket tidak terbunyikan dalam APBD 2019," terangnya.
Tonton Juga Blak-blakan Gubernur Sulsel: Siapa Menggoyang Gubernur Nurdin? (fiq/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini