"Yang saya tahu selama beberapa bulan ini mendampingi Pak SBY, beliau tidak pernah membahasnya ya. Pak SBY porosnya, poros Indonesia saja. Apa yang terbaik untuk Indonesia ini dan bangsa ini itulah porosnya pak SBY dan porosnya Demokrat," kata Jansen saat dimintai konfirmasi, Sabtu (10/8/2019) malam.
Jansen menuturkan SBY mengutamakan kerukunan bangsa yang sempat terpolarisasi akibat Pilpres. Pihaknya menegaskan mendukung sepenuhnya pemerintahan hasil pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jansen mengimbau pembentukan poros koalisi tertentu tidak untuk menekan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai kewibawaan Jokowi harus tetap terus dijaga.
"Jika poros-poros itu niatnya untuk menekan-nekan Presiden, kami tidak ingin ikut terlibat ya. Karena kewibawaan Presiden selaku kepala negara harus kita jaga. Kami partai Demokrat mengambil sikap mari kita beri sepenuhnya ketenangan bagi Pak Jokowi dalam menyusun kabinetnya," jelasnya.
Sebelumnya, Poyuono menyebut ada sejumlah pihak yang bakal kurang bahagia atas terwujudnya poros Kertanegara-Teuku Umar. Poyuono menilai ada posisi tawar yang lebih besar jika ada poros baru yang terbentuk di luar poros Kertanegara-Teuku umar.
"Bisa menyebabkan terbentuknya poros baru yang kurang begitu happy dengan pertemuan poros Kertanegara dan Teuku Umar. Jika poros baru terbentuk dari 7 parpol di luar PDIP dan Gerindra, maka mereka bisa melakukan posisi tawar yang lebih besar dan kuat kepada Joko Widodo nantinya dan poros Teuku Umar-Kertanegara bisa berantakan," kata Poyuono kepada wartawan, Sabtu (10/8)
Poyuono mengatakan ketujuh parpol bisa saja mengancam akan berada di luar pemerintah. Menurut dia, ketujuh parpol itu mempunyai hubungan yang baik satu sama lain.
"Misal SBY dengan Surya Paloh juga dekat, SBY dengan Muhaimin juga dekat, SBY dengan Golkar juga dekat, begitu juga dengan yang lainnya," ujar Poyuono.
Teka-teki di Balik Pertemuan Poyuono dan Moeldoko di Istana:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini