Dalam film tersebut, diceritakan pendakian Gunung Semeru dilakukan pada Bulan Agustus. Setelah melalui perjuangan hidup dan mati, enam muda-mudi asal Jakarta itu sampai di Puncak Mahameru tepat pada 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan RI.
Di puncak tertinggi Pulau Jawa itu, mereka mengibarkan merah putih. Kemudian secara bergiliran menyampaikan kebanggaan dan kecintaan mereka terhadap Tanah Air.
Part tersebut disebut-sebut sebagai salah satu adegan yang menggugah banyak orang untuk mendaki Gunung Semeru. Terutama pada momentum HUT RI.
Namun untuk Agustusan tahun ini, para pendaki tidak bisa mendaki hingga Puncak Mahameru, jika status kegempaan gunung setinggi 3.676 mdpl itu tetap sama seperti hari ini. Seperti yang disampaikan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Para pendaki hanya bisa mendaki sampai Pos Kalimati. Pos terakhir yang kerap menjadi tempat istirahat para pendaki sebelum summit ke Puncak Mahameru.
"Untuk pendakian Gunung Semeru dibatasi hingga Kalimati sesuai rekomendasi PVMBG," Kata Kepala Balai Besar TNBTS, Jhon Kennedi, Jumat (9/8/2019).
Hasil pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Semeru, menunjukkan bahwa telah terjadi 17 letusan dalam sehari. Pengamatan dilakukan pada Kamis (8/8/) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Gunung Semeru berstatus level II atau waspada. Masyarakat dan pendaki diminta mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Gunung Semeru yang dikenal dengan kawah Jongring Seloko.
Dengan status waspada, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di radius 1 km. Kemudian di radius 4 km sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan alur luncuran awan panas. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini