Samad: Pelototi Seleksi Capim agar Tak Ada Skenario Pelemahan KPK

Samad: Pelototi Seleksi Capim agar Tak Ada Skenario Pelemahan KPK

Rolando - detikNews
Rabu, 07 Agu 2019 16:01 WIB
Ilustrasi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Eks Ketua KPK Abraham Samad menyebut seleksi calon pimpinan KPK harus diawasi ketat. Samad tak ingin ada skenario pelemahan KPK lewat seleksi capim.

"Hajatan tentang seleksi capim KPK ini yang paling penting. Kita harus pelototin, kenapa kita harus pelototin? Karena menurut saya ada dua cara menghancurkan KPK. Pertama, dari luar, yakni dari eksternal, dan kedua dari dalam, internal KPK," ujar Samad dalam diskusi 'Menakar Agenda Calon Pimpinan KPK dalam Melindungi Pegawai KPK dan Pegiat Anti-Korupsi' di Bakoel Koffie, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).

Samad berharap Pansel Capim KPK cermat melakukan seleksi. Tujuannya agar pimpinan KPK yang terpilih merupakan orang-orang berintegritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Makanya saya selalu mengatakan kalau Pansel mau jujur dan objektif, maka saya sangat yakin 100 persen kita akan menemukan 10 orang yang akan diajukan ke DPR adalah orang-orang yang punya integritas. Saya yakin kita bisa ketemu," kata Samad.

Tapi bila pansel gagal memilih capim berintegritas, Samad menyebut bisa terjadi pelemahan KPK.

"Kalau pansel tidak berhasil menemukan orang-orang yang saya katakan tadi, maka ini ujung-ujungnya skenario besar untuk melemahkan dan merontokkan KPK. Konsekuensinya apa? Tidak ada lagi yang bisa kita harapkan terhadap perlindungan pegawai KPK," katanya.

"Gimana mau mengharapkan perlindungan pegawai KPK kalau tujuannya sudah melemahkan," sambungnya.

Sementara itu, Ketua YLBHI Asfinawati berbicara data ICW soal kejadian intimidasi terhadap pegawai KPK dan pegiat antikorupsi. Ada juga catatan soal lebih dari 30 orang dikriminalisasi saat berupaya memberantas korupsi.

"Ada data yang dibuat oleh ICW ada 49 orang pegiat antikorupsi yang mengalami serangan sampai 2019 dan komisioner KPK 8 orang. Jadi tidak ada pimpinan KPK yang selamat sampai akhir ya jadi diganggu atau tidaknya jadi indikasi dia melakukan pekerjaan dengan benar atau tidak," paparnya.

"Dan pegawai KPK ada 7 orang. Ini yg tercatat terpublikasi jangan-jangan ada lebih banyak dari itu. Ada juga temuan lain yang katakan ancaman melalui fisik intimidasi, tetapi ada juga ancaman hukum dan angkanya ternyata lebih banyak 38 orang dikriminalisasi ketika melakukan upaya pemberantasan korupsi," imbuh Asfinawati.



Tonton Video Menjawab Kritik ICW soal Seleksi Capim KPK:

[Gambas:Video 20detik]

(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads