Berkat perjuangan panjang dan kasusnya dihebohkan media sejak 22 Juli lalu, pemerintah akhirnya mengembalikan hak drg Romi dengan mengangkatnya sebagai CPNS.
"Alhamdulillah. Allahu Akbar! Perjalanan panjang dan melelahkan. Ini semua dukungan (berbagai pihak), terutama buat media yang selalu mengekspos kasus Ami (panggilan akrab Romi, red), sehingga menjadi perhatian. Sehingga dengan cepat solusi itu didapatkan," kata drg Romi sebelum bertemu dengan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Selasa (6/8/2019).
"Kemarin sudah dirapatkan di KSP (Kantor Staf Presiden) kalau Ami sudah diangkat sebagai CPNS. Sekarang Ami menunggu SK-nya," tambah Ami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski merindukan alam dan masyarakat Talunan, Ami mengaku bisa memahami keputusan penempatannya yang dipindahkan ke RSUD Solok Selatan.
"Masyarakat Talunan mungkin kecewa karena mereka sangat mendukung Ami dan berharap Ami bisa kembali berdinas di sana. Tapi keputusan pemerintah ini juga mempertimbangkan kondisi Ami agar tidak terlalu jauh. Jarak Talunan ke RSUD Solok Selatan itu jauh. Bisa 3 jam. Tapi apa pun, yang penting Ami bisa kembali mengabdikan diri untuk Pemkab Solok Selatan. Talunan kan juga bagian dari Solok Selatan," jelas dia.
Kasus drg Romi sempat menjadi perhatian setelah pemda Solok Selatan menganulir kelulusannya sebagai CPNS pada 2018. Kelulusannya dibatalkan setelah Pemda Solok Selatan mengetahui Romi merupakan penyandang disabilitas.
Setelah mencuat dan heboh sejak 22 Juli lalu dan melalui perjuangan panjang hingga ke Jakarta, pemerintah akhirnya mengangkat Romi sebagai CPNS.
(asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini