Koster Tolak Wacana Ketua Harian PDIP

Koster Tolak Wacana Ketua Harian PDIP

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 05 Agu 2019 13:33 WIB
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster (Foto: dok. Pemprov Bali)
Denpasar - Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster menolak usulan Ketua Harian PDIP. Koster berharap tak ada perubahan pada kepengurusan PDIP selama lima tahun mendatang.

"Tidak ada pengurus harian, tidak ada wakil ketua umum," kata Koster di gedung DPRD Bali, Jl Dr Kusuma Atmadja, Denpasar, Bali, Senin (5/8/2019).


Koster berharap Kongres PDIP, yang akan digelar pada 8-11 Agustus, tak akan membahas perubahan struktur kepengurusan di DPP. Meski begitu, dia tak mengungkapkan alasannya menolak usulan ketua harian partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Struktur DPP seperti yang ada sekarang," tuturnya.

Selain itu, Koster yakin akan ada wakil dari Bali yang duduk di kepengurusan DPP. "Selama ini selalu ada, saya akan mengajukan," terangnya.

Wacana posisi Ketua Harian DPP PDIP santer di kalangan internal partai pemenang Pemilu 2019 ini. Dua kandidat yang berpotensi besar adalah Muhammad Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani.

Penentuan ketua harian akan digelar lewat Kongres PDIP Ke-5 di Bali pada 8-11 Agustus 2019. Posisi ketua harian akan menangani persoalan sehari-hari partai.


Namun hal-hal yang tergolong sangat penting tetap akan ditangani oleh Ketum Megawati. Meski begitu, posisi ketua harian tidak bisa dianggap enteng, karena posisi itu punya kewenangan yang mirip dengan ketum.

"Tentu saja itu hak prerogatif Ketua Umum untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua harian, walaupun memang santer terdengar nama Mas Prananda kuat," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Jumat (2/8).

"Nama Puan Maharani juga kuat," tambah Eva.


Simak Video 'Patahkan Mitos, PDIP Siapkan Langkah Triple Winners di Pileg 2024'

[Gambas:Video 20detik]

(ams/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads