Wafat Sore Tadi, Ketua Yayasan Al Mukmin Ngruki Dikenal Ahli Bahasa Arab

Wafat Sore Tadi, Ketua Yayasan Al Mukmin Ngruki Dikenal Ahli Bahasa Arab

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 04 Agu 2019 18:48 WIB
Ustaz Wahyudin. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Ketua Yayasan Pendidikan Al-Mukmin Ngruki, Ustaz Wahyudin meninggal dunia, sore tadi. Sosoknya yang sederhana dan tegas membuat umat Islam Solo Raya, terutama masyarakat Ngruki kehilangan.

Ustaz Wahyudin merupakan menantu dari salah satu pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki di Cemani, Sukoharjo, Abdullah Sungkar. Pada tahun 1972, Abdullah Sungkar mendirikan ponpes tersebut bersama Abu Bakar Ba'asyir dan empat orang lainnya.

Dia lahir pada 18 Juli 1952 di Ciamis, Jawa Barat. Setelah lulus dari Ponpes Gontor pada 1970, dia kemudian mengabdi menjadi guru di Al-Mukmin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kemudian beliau menikah dengan putri dari salah satu pendiri Ponpes Al-Mukmin, Abdullah Sungkar," kata ujar Humas Ponpes Al-Mukmin, Muchson saat ditemui di ponpes, Minggu (4/8/2019).

Wahyudin ditunjuk sebagai Direktur Ponpes Al-Mukmin pada tahun 2000. Pada 2017, dia digantikan oleh Ustaz Ibnu Chanifah, lalu ditunjuk menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Al-Mukmin.

"Beliau cukup lama memimpin pondok pesantren. Dua tahun terakhir beliau menjadi Ketua Yayasan Al-Mukmin," ujar dia.

Menurutnya, Wahyudin memiliki keahlian dalam ilmu Bahasa Arab. Selama di Ngruki pun, dia mengajarkan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bahasa.

"Ilmu bahasanya sudah diakui, baik dari sisi sastra, tata bahasa, beliau ahli. Dulu beliau mengajar ilmu yang berkaitan dengan Bahasa Arab, seperti nahwu dan lain-lain," kata dia.


Sejak dua hari yang lalu, Wahyudin dirawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta karena penyakit diabetes dan masalah pernapasan. Dia menghembuskan napas terakhir pada Minggu (4/8) pukul 15.38 WIB.

Wahyudin wafat pada usia 67 tahun. Dia meninggalkan seorang istri, Muslihah, delapan orang anak dan 11 orang cucu. Rencananya malam ini jenazah akan dibawa ke Cikoneng, Ciamis, Jawa Barat untuk dimakamkan di kampung halamannya.




Tonton Video Abu Bakar Ba'asyir Tak Ingin Buru-buru Dibebaskan:

[Gambas:Video 20detik]

(bai/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads