"Kalau ganjil-genap oke perluas dong. Harus diperluas dan bukannya diperluas, tapi juga jamnya jadi semuanya," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019).
Meski demikian, menurut Djarot, penerapan sistem ganjil-genap hanya solusi jangka pendek untuk mengantisipasi polusi Jakarta. Dia mengatakan harus ada terobosan lain, salah satunya menerapkan electronic road pricing (ERP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, eks Gubernur DKI Jakarta ini menolak apabila kendaraan roda dua alias motor ikut terkena penerapan ganjil-genap. Menurut dia, kebijakan itu tidak menyelesaikan masalah.
"Kalau motor nggaklah (setuju), menurut saya. Kalau motor iya artinya orang akan semakin banyak beli motor. Aku punya ganjil, aku beli lagi genap," kata Djarot.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah provinsi (pemprov) masih mengkaji aturan ganjil-genap untuk sepeda motor. Menurutnya, peraturan itu masih dalam pembicaraan.
"(Kebijakan ganjil-genap untuk motor) nanti diumumkan sekalian (keputusan soal perluasan rute ganjil-genap), sekarang belum diumumkan belum diputuskan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Anies menegaskan aturan ganjil-genap tidak berlaku untuk kendaraan listrik. Menurutnya, kendaraan listrik tidak menyumbang polusi udara di Jakarta.
Baca juga: Ganjil-Genap Jakarta Tak Pandang Musim |
Tonton Video Soal Perluasan Ganjil Genap di Jakarta, Djarot Beri Wejangan:
(lir/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini